Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ini Cerita Bocah 4 Tahun yang Dianiaya Ibu Kandungnya

Bocah 4 tahun, SS, mengalami penganiayaan dari Ibu Kandungnya. SS mengalami luka lebam di matanya dan benjolan di kepala bagian belakangnya.

Penulis: I Made Ardhiangga
Editor: Sugiyarto
zoom-in Ini Cerita Bocah 4 Tahun yang Dianiaya Ibu Kandungnya
Tribun Pekanbaru/Budi Rahmat
ilustrasi 

Laporan Wartawan Tribun Bali, I Made Ardhiangga

TRIBUNNEWS.COM, DENPASAR-‎‎ Bocah 4 tahun, SS, mengalami penganiayaan dari Ibu Kandungnya. SS mengalami luka lebam di matanya dan benjolan di kepala bagian belakangnya.

Ia pun sudah divisum di RS Tri Jata Polda Bali, Senin (25/4/2016) malam hari.

Menurut, Anggota P2TP2A, Siti Sapurah yang mendampingi korban, pelakuan ibu kandungnya itu didasari persoalan SS yang terbilang susah dalam mengkonsumsi makanan.

Sehingga, ibu kandungnya gelap mata dan memperlakukan hal tak patut itu. 

"‎Jadi ada lebam di kepala, mata, kening, hidung, di mulut dan di kaki," katanya kepada Tribun Bali, Senin (25/4/2016) malam hari di RS Tri Jata.

Menurut perempuan yang biasa disapa Ipunk itu, ‎kejadian ini sebenarnya sudah diketahui oleh Bapak kandung korban.

Berita Rekomendasi

Dan sudah pernah mengatakan bahwa jangan melakukan tindakan kekerasan yang nantinya akan berujung pada masalah hukum.

Sebab, jika ada tetangga yang mengetahui, maka akan menjadi persoalan kemasyarakatan.

"Tadi Orangtua (Bapak) sudah menyepakati, jika saat ini sampai batas waktu yang tidak ditentukan, anak itu akan dirawat bapaknya. Kasus ini juga tidak dihentikan sampai menunggu hasil visum," jelasnya.

Ipung mengaku, bahwa Bapak korban juga memiliki istri pertama. Dan istri pertama itulah yang akan merawat korban. Sebab, lebih perhatian dan sayang kepada anak tirinya itu.

Ipung juga mengakui, bahwa persoalan ini bisa saja akan berhenti dengan damai. Dengan catatan, apabila anak itu akan berada tidak di tangan ibunya, tapi di bapaknya.

"Karena ini masalah keluarga jarus ada pengawasan yang ketat. Dan anak itu sebaiknya diambil dari ibu kandungnya. Kalaupun tidak, harus ada pengawasan yang ketat," tukasnya. (ang).


Sumber: Tribun Bali
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas