Satu Orang Anggota Kelompok Santoso Tewas Usai Baku Tembak dengan Aparat
Luka tembak pada korban tewas ditemukan di bagian kaki, perut, dan kepala
Editor: Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, POSO - Aparat TNI-POLRI yang tergabung dalam Operasi Tinombala 2016 di Poso, Sulawesi Tengah terlibat baku tembak dengan sekelompok orang tidak dikenal yang diduga bagian dari anggota jaringan teroris Santoso.
Kontak tembak yang terjadi pada Minggu (24/4/2016) di Desa Patiwunga, Kecamatan Poso Pesisir Selatan tersebut mengakibatkan satu orang yang diduga anggota kelompok Santoso tewas.
Sementara tiga orang lain dari kelompok itu melarikan diri.
Berdasarkan data yang dihimpun oleh Kompas.com dari sejumlah saksi di lokasi pasca-baku tembak, kejadian berawal sekitar pukul 18.30 Wita.
Ketika itu ada empat orang tiba-tiba muncul dari sekitar permukiman warga, tepatnya di pekuburan umum Desa Patiwunga.
Warga yang curiga dengan kehadiran mereka langsung melaporkan kejadian tersebut ke Pos Komando Taktis sektor 3 yang berada di Mapolsek Poso Pesisir Selatan.
Setelah menerima laporan tersebut, belasan personel TNI-Polri yang berada di Poskotis langsung melakukan penyisiran di sekitar lokasi.
Akhirnya pada pukul 18.45 Wita, terjadi kontak tembak dan menyebabkan satu orang dari kelompok itu tewas.
Luka tembak pada korban tewas ditemukan di bagian kaki, perut, dan kepala.
Setelah berhasil diangkut ke Mapolsek, jenazah selanjutnya diberangkatkan menuju Rumah Sakit Bhayangkara Polda Sulteng untuk dilakukan otopsi.
Sementara tiga orang lain melarikan diri dan masih terus dikejar oleh aparat gabungan.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada keterangan resmi dari pihak kepolisian setempat terkait kontak tembak yang mengakibatkan satu orang tewas itu.
Identitas korban tewas juga belum diketahui.
Selain korban tewas, dari lokasi kejadian,aparat gabungan juga berhasil mengamankan sejumlah barang bukti, seperti satu buah bom rakitan jenis lontong, ransel berisi logistik, dan satu buah parang.
Seluruh barang bukti yang telah disita dan ditemukan polisi di lokasi kontak tersebut diduga kuat milik anggota kelompok Santoso yang tertinggal, sebelum berhasil meloloskan diri dari kepungan aparat gabungan TNI-Polri.
Dalam sepekan setidaknya telah terjadi dua kali kontak tembak antara jaringan Santoso dan aparat gabungan.
Sehari sebelumnya, pada Sabtu (23/4/2016), kontak tembak juga terjadi di Desa Pada Lembara, kecamatan Poso Pesisir Selatan. (Kontributor Poso Kompas TV, Mansur)