Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kisah Mantan Penari Jaipong dan Guru Silat yang Sebatang Kara Tinggal di Rumah Reot

Untuk aktivitas mandi, cuci,kakus di rumah itu pun tidak layak, semua menjadi satu dengan kamar tidur, dapur dan ruang tamu.

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Kisah Mantan Penari Jaipong dan Guru Silat yang Sebatang Kara Tinggal di Rumah Reot
Tribunnews.com/Willy Widianto
Ibu Pat menengok di belakang rumahnya tempat kucing -kucingnya diberi makan 

Akan tetapi, Ibu Pat justru membelanjakan uangnya itu ikan tongkol untuk kucing-kucing peliharaannya, ia pun rela tidak makan.

Ibu Pat memang gemar merawat kucing, hewan mamalia yang singgah ke rumahnya itu kerap diberi makan, entah sekedar nasi kering, atau kalau ada rejeki lebih diberikan ikan tongkol.

"Pernah punya uang Rp 50 ribu buat belanja ikan tongkol terus dikasih kucingnya,"kata seorang warga bernama Taufik saat berbincang dengan Tribun, Senin(1/5/2016).

Ketika berbicara dengan salah seorang warga bernama Mafi yang bertandang ke rumahnya, Ibu Pat terlihat bingung, ia mengernyitkan dahinya mencoba mengenal siapa yang ada di hadapannya.

Penglihatannya sudah tidak sesempurna dulu kala.

"Remang-remang neng, enggak lihat," kata Ibu Pat ketika berbincang dengan Mafi, warga sekitar.

Saat berbicara dengan Ibu Pat pun tone nada suara harus ditinggikan, pendengarannya sudah terganggu.

Berita Rekomendasi

"Kalau bicara sama Ibu Pat harus kencang suaranya, " kata Mafi.

Ibu Pat sempat berjualan gado-gado sekedar untuk mencari sesuap nasi, akan tetapi usahanya itu kini berhenti total. Ia bingung harus bagaimana lagi.

Warga sekitar yang iba melihat Ibu Pat memang kerap bertandang bertemu di rumahnya berharap ada dermawan atau pemerintah yang mau mengurusi hidup Ibu Pat yang kini jauh sebatang kara dan jauh dari layak.

"Semoga ada yang mau ngurus Ibu Pat, dibawa ke panti jompo atau bagaimana deh,"ujar Mafi.

Ibu Pat sendiri tidak muluk muluk berharap. Ia mengaku sudah betah di rumahnya saat ini meski harus rela kehujanan, kotor dan tidak layak huni.

Warga pernah berinisiatif memindahkan Ibu Pat ke masjid tapi ia tidak mau.

"Saya disini saja, betah," ujarnya.

"Saya sudah enggak ada yang ngurus takut ngerepotin orang," tambah Ibu Pat.

Entah sampai kapan Ibu Pat berdiam diri di rumah itu, yang jelas saat ini dia sudah berpuluh-puluh tahun tinggal di kawasan Bojongsari, Sawangan, Depok.

Hidup berpindah-pindah dari satu tempat ke tempat lain hingga sekarang meski tidak layak.

Semoga saja ada orang atau pihak yang peduli dengan nasib Ibu Pat. Semoga.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas