Suasana Masih Mencekam, Petugas Sabhara Blokade Jalan di Depan UMSU
Ratusan mahasiswa tampak berkumpul dan terlibat bentrok dengan polisi yang hendak mengevakuasi pelaku bernama Roymondo Sah Siregar.
Penulis: Array Anarcho
Editor: Wahid Nurdin
Laporan Wartawan Tribun Medan, Array A Argus
TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Suasana Unuiversitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU) hingga kini masih mencekam pascapembunuhan seorang dosen yang mengajar di Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan (FKIP) UMSU.
Ratusan mahasiswa tampak berkumpul dan terlibat bentrok dengan polisi yang hendak mengevakuasi pelaku bernama Roymondo Sah Siregar.
Setelah bentrokan terjadi, Kapolresta Medan, Komisaris Besar Mardiaz Kusin Dwihananto langsung memerintahkan anggotanya untuk berkumpul.
Mardiaz bersama pasukannya membangun barikede dan memblok Jl Muchtar Basri, Medan Timur.
Saat melihat barikade polisi, mahasiswa semakin marah. Mereka bahkan meminta polisi untuk bubar.
"Hati-hati intel, hati-hati intel. Indomi telor," teriak ratusan mahasiswa, Senin (2/5/2016) sore.
Dari informasi yang diperoleh Tribun, dosen FKIP yang dibunuh bernama Nuraini Lubis.
Yang bersangkutan ditikam berulangkali di bagian leher.
Hingga saat ini, motif penikaman belum diketahui secara pasti. Banyak versi yang didapat dari keterangan sejumlah mahasiswa.
Sebagian mahasiswa yang diwawancarai Tribun mengatakan pelaku dendam.
Adapula yang menyebut pelaku malu lantaran digerebek mesum di dalam kamar mandi kampus.
Hingga saat ini, pihak UMSU sendiri belum bisa menyimpulkan apa motif pembunuhan tersebut.
Humas UMSU, Ribut Priadi mengatakan tengah berusaha menghimpun data.(*)