Keluarga Yakin Penggorok Dosen UMSU di Toilet Kampus Sudah Direncanakan
Anak Nur Ain Lubis pingsan mengetahui ibunya tewas digorok mahasiswanya sendiri di dalam toilet FKIP Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara.
Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan Tribun Medan, Dedy Kurniawan
TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Seorang perempuan histeris dan seketika pingsan mendengar ibunya, Nur Ain Lubis, tewas dengan luka sayat di leher oleh mahasiswanya sendiri.
Nur Ain, dosen Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara tewas usai dibunuh Roymardo Sah Siregar di dalam toilet kampus, Senin (2/5/2016).
Anak Nur Ain menjerit histeris karena dilarang melihat ibunya yang sudah tak bernyawa lagi di ruang kamar mayat Rumah Sakit Bhayangkara Polda Sumut di Jalan Wahid Hasyim. Tampak sejumlah anggota keluarga korban, mahasiswa, dan polisi.
Anak perempuan Nur Ain Lubis mendatangi RS Bhayangkara Polda Sumut untuk melihat jenazah ibunya yang tewas digorok mahasiswanya sendiri, Senin (2/5/2016) petang. TRIBUN MEDAN/DEDY KURNIAWAN
Anak perempuan Nur Ain yang pingsan langsung dibopong ke Masjid Nurul Huda yang masih berada di kompleks Brimbob Polda Sumut, tak jauh dari rumah sakit tempat ibunya sementara disemayamkan.
Udai salat Magrib, anak Nur Ain belum sadar sepenuhnya tapi tetap berdiri dan tetap memaksa masuk untuk melihat ibunya sambil menggedor pintu kamar jenazah.
Namun rekan dan keluarganya menahannya. Anak perempuan Nur Ain kemudian dibawa pulang menggunakan mobil Innova hitam berpelat merah BK 7.
Sudah Diincar
Zainal Aziz melihat kasus pembunuhan terhadap kakak iparnya tersebut sudah direncanakan Roymardo. "Dia sudah diincar pelaku," kata dia saat ditemui di rumah sakit.
Dosen Statistik Fakultas Ekonomi UMSU tersebut mengatakan, perencanaan pembunuhan dilakukan pelaku di toilet FKIP karena memang sepi dan jarang ada aktivitas.
Selain itu lokasi kamar mandi berada di lantai III gedung FKIP.
"Sudah dia rencanakan pembunuhan ini. Soalnya dia bunuh kakak saya di kamar mandi FKIP yang terkenal sepi. Di kamar mandi itu jarang ada orang," beber Zainal.
Sementara Nur Maidah Lubis, adik kandung Nur Ain Lubis, menolak diwawancarai dan langsung menuju kamar jenazah. "Saya enggak sanggup," kata dia pendek.