Ibu dan Anak Perempuannya Ditemukan Tewas dalam Kondisi Mengenaskan
Keduanya ditemukan tewas di dalam rumah Suloso (78), warga Dusun Dawung, Desa Pagerwojo, Kecamatan Kesamben, Rabu (4/5/2016) siang
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Surya Imam Taufiq
TRIBUNNEWS.COM, BLITAR - Katiyem (48), dan anak perempuannya, Indah Nur Santi (17), keduanya warga Dusun Tuwuh, Kelurahan/Kecamatan Kesamben, Kabupaten Blitar ditemukan kondisi tewas.
Keduanya ditemukan tewas di dalam rumah Suloso (78), warga Dusun Dawung, Desa Pagerwojo, Kecamatan Kesamben, Rabu (4/5/2016) siang.
Hingga saat ini belum diketahui motif dan siapa pelakunya.
Kedua korban tewas dengan kondisi mengenaskan yakni sudah berbau dan salah satu korban, lidahnya sampai menjulur, sehingga diperkirakan dicekik lehernya.
Namun, rumah itu selama ini dikontrak oleh Yudianto (48), yang membuka usaha servis elektronik di rumah tersebut. Jarak rumah korban dengan rumah yang dikontrak Yudianto itu sekitar 4 km.
"Belum diketahui, apa hubungannya antara korban, dengan orang yang mengontrak rumah tersebut," kata AKBP Slamet Waluya, Kapolres Blitar, ditemui di TKP kepada Surya (TRIBUNnews.com Network).
Menurut Slamet, belum diketahui siapa pelakunya, apalagi motifnya.
Namun, kedua mayat korban ditemukan di ruang tamu, di rumah yang dikontrak Yudianto.
Yudianto sendiri sampai kini belum diketahui keberadaannya.
"Kami belum bisa menyimpulkan, apakah dia itu pelakunya atau tidak. Namun, rumah itu dikontraknya sudah setahun lalu," paparnya.
Dijelaskan Slamet, kedua mayat korban itu ditemukan oleh Suin (41), anak Suloso, pemilik rumah yang dikontrak Yudianto.
Suin sendiri selama ini tinggal di Kecamatan Doko atau berjarak sekitar 6 km, dari rumah bapaknya.
Namun, bebetulan siang itu, Suin menyambangi bapaknya.
Seperti biasanya, ia membersihkan rumahnya karena bapaknya tinggal sendirian apalagi sudah sulit jalan.
Sejak dikontrak Yudianto, rumah itu disekat jadi dua. Yakni, Suloso menempati sebelah kanan, yang gandeng dengan kandang kambing. Sedang Yudianto mengontrak di samping kirinya, yang dipisahkan dengan pintu tengah.
"Saat menyapu lantai, ia (Suin) mencium bau tak enak. Semula ia mengira, bau bangkai tikus sehingga dicarinya. Karena penasaran, ia membuka pintu tengah yang menghubungkan ke kontrakkan Yudianto. Ternyata, baunya kian kuat, sehingga ia terus mencarinya," paparnya kepada Surya (TRIBUNnews.com Network).