Pekerja Lokal Harus Diprioritaskan di Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung
Pemprov Jawa Barat berharap megaproyek pembangunan Kereta Cepat Bandung-Jakarta menggunakan lebih banyak tenaga kerja lokal.
Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan Tribun Jabar, M Zezen Zainal M
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Pemprov Jawa Barat berharap megaproyek pembangunan Kereta Cepat Bandung-Jakarta menggunakan lebih banyak tenaga kerja lokal.
Permintaan secara resmi pemakaian mayoritas tenaga lokal ketimbang asing sudah disampaikan Pemprov Jabar kepada PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC).
Sekda Jabar, Iwa Karniwa, mengatakan pihaknya telah meminta PT KCIC memberi ruang kepada tenaga kerja lokal asal Jawa Barat khususnya di daerah-daerah yang dilalui proyek Kereta Cepat Bandung-Jakarta.
Menurutnya tempat bagi tenaga kerja asing di proyek ini tidak akan nihil sama sekali karena ada posisi yang menuntut keahlian tertentu yang tidak dikuasai tenaga kerja lokal.
"Mengingat sebagian besar proyek kereta cepat ini ada di wilayah Jabar, kami minta PT KCIC memberi ruang pada tenaga kerja lokal. Dengan begitu proyek ini memberi efek positif dan rirasakan oleh masyarakat," ujar Iwa ditemui usai rapat kereta cepat di Gedung Sate, Bandung, Selasa (3/5/2016).
Pemprov Jabar belum membahas secara rinci dengan PT KCIC mengenai kebutuhan tenaga kerja lokal pada proyek senilai lebih dari Rp 70 triliun ini.
Namun, Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Jabar sudah diminta berkoordinasi dengan kabupaten atau kota terkait kesiapan pasokan tenaga kerja dari delapan daerah yang dilalui proyek ini.
Proyek berinvestasi besar ini diprediksi memerlukan tenaga kerja dari level manajemen menengah, operator, hingga pekerja kasar di lapangan.
Sedangkan delapan daerah yang dilalui proyek ini yaitu Kabupaten Bandung, Kota Bandung, Kabupaten Bandung Barat, Cimahi, Purwakarta, Karawang, Bekasi Kota dan Kabupaten Bekasi.