Pelaku Perampokan di Marpoyan Damai Masih Misterius
Terkait temuan proyektil dan selongsong, Kapolresta masih enggan untuk menyimpulkan kalau pelaku memang menggunakan senpi aktif.
Penulis: Budi Rahmat
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribun Pekanbaru, Budi Rahmat
TRIBUNNEWS.COM, PEKANBARU - Aparat kepolisian masih memburu pelaku perampokan yang menggunakan senjata api (senpi) di kantor Simpan Pinjam, di Jalan Inpres, Kelurahan Maharatu, Kecamatan Marpoyan Damai, Rabu (11/5/2016) kemarin.
"Masih diburu. Kita belum memastikan apakah pelaku benar-benar menggunakan senpi aktif atau bisa juga dugaan lainnya," kata Kapolresta Pekanbaru, Kombes Pol Aries Syarief Hidayat , Kamis (12/5/2016) siang.
Dikatakannya, terkait temuan proyektil dan selongsong, Kapolresta masih enggan untuk menyimpulkan kalau pelaku memang menggunakan senpi aktif.
"Masih lidik. Bisa organik, bisa rakitan, bisa juga lainnya. Soal adanya selongsong itu bis saja mengelabui. Kan banyak modus pelaku mengelabui penyelidikan polisi. Saat ditembakkan, kemudian selongsong dibuang sebagai bukti," terangnya.
Peristiwa perampokan meninggalkan kesan sendiri bagi korban dan salah seorang pelaku.
Suranto Tondang (29) begitu bernyali melakukan perlawanan meski saat itu sadar pelaku menggunakan senjata api.
Bahkan saat senpi tersebut diarahkan tepat ke wajahnya, Tondang sama sekali tidak ciut dan justru dimanfaatkannya untuk melumpuhkan pelaku.
Tondang sigap meraih tangan pelaku sembari berupaya merebut senpi dan sempat melayangkan pukulan yang mengenai rahang pelaku sesaat pelaku meledakkan senjata api yang mengarah ke lantai dan memantul ke dinding bawah kantor.
Teman pelaku satu lagi berusaha membantu dengan memukul Tondang namun tidak membuah Tondang kalah.
Sekuat tenaga ia terus melakukan perlawanan sembari berteriak rampok sampai akhirnya pelaku memilih kabur.
Melihat pelaku kabur, Tondang bukannya mundur, ia justru terus mengejar sampai keluar kantor.
Selain berupaya melumpuhkan pelaku, Tondang juga berupaya agar pelaku tidak mengarahkan senpi kepadanya.
"Mendapat perlawanan itulah pelaku memilih kabur," terang Kaatreskrim Polresta Pekanbaru, Kompol Bimo Arianto.
Diketahui dua diantaranya melakukan eksekusi masuk kedalam kantor namun rencana perampokan justru gagal total karena korban melakukan perlawanan.
Sebelumnya, modus pelaku berpura-pura mengadaikan BPKB kendaraan bermotor untuk meminjam uang.
Satu orang awalnya masuk kemudian tidak beberapa lama kemudian masuk lagi satu pelaku.
Saat korban meminta BPKB yang akan digadaikan tersebut, pelaku justru mengeluarkan senjata api dari dalam tas yang disandangnya.
Namun suranto kukuh mengatakan tidak ada uang. Peristiwa selanjutnya Suranto melakukan perlawanan dan pelaku kabur menggunakan sebuah mobil.