Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Telik Sandi Pantau Politik Uang Calon Ketua Umum Golkar

Barisan telik sandi disebar Komite Etik Munaslub Golkar 2016 untuk mengantisipasi politik uang dalam pemilihan ketua umum baru.

Penulis: I Made Ardhiangga
Editor: Y Gustaman
zoom-in Telik Sandi Pantau Politik Uang Calon Ketua Umum Golkar
Tribun Bali/I Made Ardhiangga
Ketua Komite Etik Munaslub Golkar Fadel Muhammad (tengah) menggelar konferensi di BNDCC Nusa Dua Bali, Jumat (13/5/2016). 

Laporan Wartawan Tribun Bali, I Made Ardhiangga

TRIBUNNEWS.COM, DENPASAR - Barisan telik sandi disebar Komite Etik Munaslub Golkar 2016 untuk mengantisipasi politik uang dalam pemilihan ketua umum baru.

Ketua Komiter Etik Munaslub Golkar, Fadel Muhammad, mengakui barisan telik sandi disebar karena sudah muncul banyak laporan terkait adanya praktik politik uang.

"Tapi belum ada (terbukti). Untuk itu kami sudah menyebar (telik sandi, red) ke semua hotel tempat menginap (pemilik hak suara dalam pemilihan ketua umum," ujar Fadel di Bali Nusa Dua Convention Center, Sabtu (14/5/2016).

Terkait adanya 104 laporan yang masuk baik pesan pendek, lisan dan tertulis, Komite Etik sudah memanggil tim sukses delapan calon ketua umum Golkar.

Hasilnya, Komite Etik tak menemukan pelanggaran berat yang dilakukan para tim sukses dan calon ketua umum selama Munaslub Golkar.

Sayang, tak semua hasil sidang Komite Etik menindaklanjuti laporan yang masuk tak semuanya menjadi konsumsi publik. "Ada beberapa yang rahasia," imbuh dia.

Berita Rekomendasi

Fadel mengaku hingga saat ini belum ada bukti pemberian uang dari calon ketua umum kepada peserta pemilik suara, bahkan pihaknya tidak pernah sekali pun memanggil calon ketua umum yang diduga melakukan politik uang. 

Sanksi Moral

Kemarin, Wakil Ketua Penyelenggara Munaslub Golkar, Yorrys Raweyai, mengatakan dua calon ketua umum Golkar, Setya Novanto dan Ade Komarudin mendapat sanksi moral terbukti melanggar kode etik.

"Sanksi moral itu ialah dikasih tahu saja terus dipublikasikan oleh Komite Etik. Itu saja," katan Yorrys di BNDCC, Nusa Dua, Bali, Jumat (13/5/2016).

"‎Paling kita akan memberikan pengertiaan supaya mesti tahu proses begitu singkat, dan tidak melakukan hal-hal yang dapat mencederai munaslub ini," imbuh dia.

Yorrys mengakui, wacana akan adanya di‎skualifikasi terhadap dua kandidat memang tidak mungkin dilakukan, alasannya memang tidak terbukti melakukan pelanggaran politik uang.

Beredar kabar dua kandidat tersebut membagikan dolar di Jawa Timur dan menggelar pertemuan dengan pemegang suara. Hanya hal kedua yang terbukti sehingga mereka dikenai sanksi etik.

Disinggung pernyataan Yorrys bahwa Setya Novanto dan Ade Komarudin sudah disanksi moral karena melanggar etika sebagai calon ketum Golkar, Fadel enggan berkomentar.

Sumber: Tribun Bali
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas