Pengunjung Air Terjun Berlarian, Puluhan Pria Bertopeng Tiba-tiba Muncul Mengusir Mereka
Aksi pria bertopeng itu membuat para pengunjung baik pria, wanita dan anak-anak harus melarikan diri ke perkebunan.
Editor: Wahid Nurdin
Laporan Saiful Bahri I Lhokseumawe
TRIBUNNEWS.COM, LHOKSEUMAWE - Puluhan pria yang mayoritasnya bertopeng mengusir para pengunjung air terjun Blang Kolam Rayap di Sido Mulyo, Kecamatan Kuta Makmur, Kabupaten Aceh Utara, Minggu (22/5/2016) sore sekitar 16.00 WIB.
Aksi pria bertopeng itu membuat para pengunjung baik pria, wanita dan anak-anak harus melarikan diri ke perkebunan.
Seorang pengunjung, Amun, kepada Serambinews.com (Tribunnews.com network) menceritakan, kalau dia bersama keluarganya datang ke lokasi tersebut siang hari.
Saat hendak masuk, pihaknya pun membayar retribusi per orangnya Rp2.500. Ketika sedang asyik-asyik mandi, dari arah perbukitan seberang ai terjun muncul puluhan pria mayoritasnya memakai topeng.
Mereka rata-rata membawa kayu balok. Selanjutnya mereka pun mengusir pengunjung yang sedang mandi ataupun yang hanya menikmati keindahan alam di sana.
Para pengunjung langsung melarikan diri, ada yang kembali ke arah parkiran, ada juga yang harus melarikan diri ke perkebunan karena panik.
"Cuma kami lihat para pria bertopeng itu tidak sampai mengejar kami ke daerah perparkiran. Kami hanya diusir dari lokasi air terjun saja," uajr Amun.
Selanjutnya, karena merasa sudah tidak aman lagi, para pengunjung secara bertahap para pengunjung pun keluar dari lokasi wisata tersebut.
Kapolres Lhokseumawe AKBP Anang Triarsono, melalui Kapolsek Kuta Makmur AKP Erpansyah, mengakui adanya kejadian tersebut. Namun begitu, sampai pukul 18.30 WIB pihaknya belum bisa memastikan pria bertopeng tersebut berasal dari daerah mana.
"Karena kami masih di lapangan untuk melakukan penyelidikan," ujarnya..
Namun begitu, sebut AKP Erpansyah, dia memprediksi, para pria bertopeng itu adalah pihak-pihak yang tidak setuju kalau lokasi tersebut dijadikan kawasan wisata.
"Pastinya kita akan dalami dulu perkara ini," demikian AKP Erpansyah.(*)