Laporan Wartawan Tribun Pekanbaru, Budi Rahmat

TRIBUNNEWS.COM, PEKANBARU -  Fs (36) seorang ibu rumah tangga yang kedapatan mengenakan baju kaus bergambar palu arit akhirnya dilepaskan.

Kasat Intelkam Polresta Pekanbaru, Kompol Sugeng Haryanto menyebutkan, Fs hanya dimintai surat pernyataan bahwa tidak mengetahui arti dari gambar palu arit yang dikenakannya serta tidak terlibat organisasi terlarang.

"Sudah dilepas. Yang bersangkutan hanya memakai saja. Dia membeli baju kaos itu di pasar kaget di Jalan Garuda Sakti, Tampan. Baju bekas seharga Rp 10 ribu. Kita sudah pantau ke wilayah Tampan tidak ditemukan lagi baju serupa," terang Sugeng, Rabu (8/6/2016).

Menurutnya, baju kaos yang dikenakan Fs lebih identik dengan lambang salah satu klub sepakbola di Rusia.

"Sudah kita telusuri. Itu (baju kaos.red) seperti lambang salah satu klub sepakbola di Rusia. Jadi wajar jika Fs tidak mengetahuinya. Dia hanya membeli dan memakainya," terang Sugeng.

Ditambahkan Sugeng, pihaknya terus melakukan pemantauan terkait penggunaan simbol-simbol terlarang tersebut.

Informasi dari masyarakat sangat dibutuhkan guna membantu tindaklanjut dari kepolisian.

"Tentu, sesuai dengan instruksi pimpinan kami terus lakukan pemantauan. Setiap informasi akan kami tindaklanjuti," pungkasnya.

‎Seorang ibu rumah tangga di Pekanbaru diamankan polisi karena kedapatan mengenakan baju dengan simbol palu arit, Selasa (7/6/2016) sore.

Perempuan berinisial Fs (36) ini diketahui mengenakan baju dengan simbol salah satu partai terlarang tersebut saat menuju ke sebuah pasar di wilayah Kecamatan Payung Sekaki.

Seorang personel Intel Polsek Payung Sekaki curiga baju merah dengan gambar palu serta arit saling menyilang.
Fs kemudian diamankan ke Mapolsek.

Dari interogasi, Fs mengaku baju berwarna merah itu dibelinya di pasar kaget di wilayah Garuda Sakti.(*)