Nenek yang Dibunuh Anak Polisi akan Dimakamkan di Tarutung
korban sempat dibawa ke RS Adam Malik untuk diotopsi. Setelah itu, rencana pada pukul 02.00 WIB nanti, jenazah korban akan dibawa ke kampungnya
Penulis: Array Anarcho
Editor: Sugiyarto
Laporan Wartawan Tribun Medan/ Array A Argus
TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Saut Martua Panjaitan (25), anak kandung anggota Polri, Ajun Inspektur Satu (Aiptu) H Panjaitan (50) yang tega membunuh nenek kandungnya Holdaria boru Sipahutar (83) dengan sebilah parang saat ini sudah diamankan petugas di Polsek Pancur Batu.
Selain mengamankan tersangka, polisi juga mengamankan alat bukti parang yang digunakan pelaku untuk menggorok leher korbannya.
"Setelah kejadian itu, korban sempat dibawa ke RS Adam Malik untuk diotopsi. Setelah itu, rencana pada pukul 02.00 WIB nanti, jenazah korban akan dibawa ke kampungnya di Tarutung (Tapanuli Utara, Sumatera Utara)," kata Kapolsek Pancur Batu, Komisaris Frido Gultom, Sabtu (11/6/2016) malam.
Frido mengatakan, pihaknya hingga saat ini masih mendalami lebih lanjut apa motif pelaku membunuh korban.
Namun, kata dia, diduga kuat pembunuhan ini dilatarbelakangi lantaran korban kerap memarahi pelaku.
"Menurut keterangan kedua orangtuanya, pelaku ini sudah hampir empat tahun mengalami gangguan kejiwaan. Namun, untuk motifnya, kami menduga kesana (lantaran sering dimarahi)," ungkap Frido.
Dari informasi diperoleh Tribun, Saut nekat menggorok leher neneknya itu setelah orangtuanya pergi kerja.
Saat situasi rumah yang berada di Jl Namorih, Dusun IV No25, Desa Lama, Kecamatan Pancur Batu, Kabupaten Deliserdang tengah sepi, Saut pun mengambil sebilah parang dan menggorok leher neneknya itu.
"Untuk luka tusukan di leher, lebarnya itu 5 centimeter. Sementara di bagian perut, lukanya itu 10 centimeter," kata Frido.
Akibat kejadian ini, korban yang sudah renta diduga kehabisan darah. Apalagi, usus korban sempat terburai akibat luka bacok.(ray/tribun-medan.com)