Ketua MPR: Pendidikan Pancasila Kembali Masuk Sekolah
"Presiden setuju semua lembaga di pusat sampai pemerintah daerah mengembalikan pendidikan pancasila di setiap sekolah," kata Ketua MPR Zulkifli Hasan.
Penulis: Teuku Muhammad Guci Syaifudin
Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Teuku Muh Guci S
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Ketua MPR RI Zulkifli Hasan menyebut, masyarakat Indonesia secara umum mulai meninggalkan nilai-nilai luhur yang terkandung di dalam Pancasila.
Menurut dia hanya lima persen masyarakat di Indonesia yang masih menganggap penting nilai-nilai luhur pada Pancasila sebagai dasar negara.
"Pancasila terancam lumpuh. Kalau dilihat dari jajak pendapat berbagai media terakhir, 95 persen masyarakat mulai meninggalkan Pancasila," ujar Zulkifli di Kompleks Perguruan Muhammadiyah Antapani, Kota Bandung, Jumat (17/6/2016) pagi.
Ia mencontohkan masyarakat sedikit mengedepankan musyawarah mufakat. Menurut dia, hanya satu persen masyarakat di Indonesia menganggap musyawarah mufakat itu penting.
"Sedangkan 99 persen tidak mau lagi," beber dia.
Menurut Zulkifli tugas semua pihak mengajak masyarakat untuk melaksanakan nilai luhur Pancasila. Sosialiasi empat pilar yang dilakukan MPR selama tidak cukup mengembalikan semangat Pancasila.
"Ini harus dilakukan masif sesuai metode, sesuai perkembangan zaman," ujar Zulkifli.
Melemahnya semangat Pancasila dipengaruhi banyak hal. Satu di antaranya tidak ada laginya pendidikan pancasila di lembaga pendidikan, kata dia.
"Presiden setuju semua lembaga di pusat sampai pemerintah daerah mengembalikan pendidikan pancasila di setiap sekolah," kata Zulkifli.