Anomali Cuaca di Jawa Tengah Tewaskan 24 Orang, 26 Lainnya Hilang
Anomali cuaca dalam beberapa hari belakangan ini telah mengakibatkan bencana banjir dan longsor di wilayah Provinsi Jawa Tengan serta Jawa Timur.
Editor: Dewi Agustina
"Selain itu puluhan rumah rusak tertimbun longsor, dan ribuan rumah terendam banjir," sambungnya.
Korban terbanyak terjadi di Purworejo, meliputi 30 desa di 16 kecamatan. Korban tewas sebanyak 11 orang dan 26 orang hilang.
"Di Kecamatan Loana ada 10 warga tewas. Tujuh sudah ditemukan, tiga masih dalam proses evakuasi. Sedangkan di Deesa Donorati ada 11 orang tertimbun longsor saat ini masih proses evakuasi," ujar Kasubsi Operasi Kantor SAR Yogyakarta, Asbani.
Banjir di wilayah Bagelen sempat memutus jalur Purworejo-Yogyakarta. Namun beberapa jam kemudian mulai surut. Asbani mengatakan banjir di wilayah Bagelen belum surut seluruhnya.
"Masih ada banjir setinggi 1,5 sampai 2 meter belum surut. Jadi kami evakuasi warga menggunakan kapal karet," ujarnya.
Menurutnya, korban tewas di antaranya pengendara sepeda motor dan pengemudi mobil yang nekat menerjang banjir.
"Pengendara motor menerabas banjir di wilayah Mranti. Jenazahnya yang terseret arus sudah ditemukan. Pengemudi mobil yang menerabas arus banjir di wilayah Bagelen juga tewas," ujarnya. (tribunjateng/har/san)