Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Motornya Ditabrak Mobil yang Menyalip, Ibu dan Anak Tewas

Rusmini dan anaknya Dede Reni, warga Jalan Pengadilan Tinggi Lorong Pulo Gadung, Kelurahan Karya Baru, Kecamatan Sukarami tewas akibat kecelakaan.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Motornya Ditabrak Mobil yang Menyalip, Ibu dan Anak Tewas
gas2.org
Ilustrasi kecelakaan motor. 

TRIBUNNEWS.COM, PALEMBANG - Rusmini (45) dan anaknya Dede Reni (14) warga Jalan Pengadilan Tinggi Lorong Pulo Gadung, Kelurahan Karya Baru, Kecamatan Sukarami tewas akibat kecelakaan.

Sepeda motor Yamaha Jupiter Z dengan nopol BG 6859 IC yang dikendarai ibu dan anak ini ditabrak mobil Toyota Avanza dengan nopol BG 1969 PB di kawasan Jalan Tanjung Api-Api, Selasa (21/6/2016).

Akibat peristiwa tersebut, Rusmini meninggal di tempat dan jenazahnya dibawa ke instalasi pemulasaraan jenazah Rumah Sakit Muhammad Hoesin (RSMH) Palembang.

Sementara anaknya, Dede mengalami luka parah sempat mendapatkan perawatan di RS Myria. Namun karena luka yang dialaminya cukup berat, Dede akhirnya meninggal.

Jenazah kemudaian dibawa untuk disemayamkan di instalasi pemulasaraan jenazah RSMH, sebelum akhirnya dibawa pihak keluarga dengan menggunakan dua buah mobil ambulans.

Informasi yang dihimpun, peristiwa tersebut bermula, saat ibu dan anak ini berkunjung ke rumah saudaranya di kawasan Talang Jambi sejak pagi hari. Karena hari sudah menjelang siang, mereka pun memutuskan untuk pulang.

Saat melintas di lokasi itulah, mobil Toyota Avanza yang hendak menyalip kendaraan di depannya malah menabrak sepeda motor yang dikendarai oleh Rusmini dan Dede hingga sepeda motor tersebut ringsek.

BERITA TERKAIT

Menghindari amukan massa, sopir Toyota Avanza tersebut akhirnya diamankan di Pos polisi untuk dimintai keterangan.

"Sopir sudah kita amankan dan tengah dimintai keterangan," ujar Kanit Laka Sat Lantas Polresta Palembang, Iptu FG Malina.

Sementara Komaria (64), ibunda Rusmini saat ditemui di RSMH mengatakan, awalnya ia tak mengetahui jika anak pertama dari delapan bersaudara tersebut meninggal dunia.

Ia baru mengetahui peristiwa tersebut, setelah ada seseorang yang menelepon menggunakan handphone Rusmini, yang mengatakan jika Rusmini berada di RSMH, meninggal karena mengalami kecelakaan.

"Saya ditelepon orang katanya anak saya meninggal karena kecelakaan. Setelah tahu itu, saya bersama anak saya yang lain langsung datang ke sini, dan ternyata benar, itu anak saya," ujarnya sembari terduduk di bangku panjang yang ada di RSMH.

Menurut Komaria tak ada firasat yang dirasakannya sebelum anak sulungnya tersebut meninggal.
"Tidak ada firasat apa-apa, tidur juga mimpi biasa saja. Tapi malah begini kejadiannya," katanya.

Komaria menceritakan, Rusmini memiliki satu orang suami yang bernama Arianto dan dua orang anak, yakni Ajis dan Dede Rini yang ikut tewas bersama dalam kecelakaan tersebut.

"Suami dan anaknya Ajis itu petani karet di Prabumulih, sedangkan ia dan Dede tinggal di Palembang. Mereka itu tinggal dan ngontrak di Pulo Gadung itu, rencananya Ajis akan pulang ke Palembang mendekati lebaran kelak, namun Rusmini malah meninggal," ungkapnya.

Usai kejadian ini, Komaria mengaku tak akan menuntut banyak kepada pelaku penabrak anaknya tersebut. Ia hanya berharap pelaku dapat bertanggung jawab atas apa yang telah diperbuatnya.

"Kalau kami sih tidak mau diperpanjang. Keluarga sopirnya juga sudah beritikad baik, jadi ya kami ikhlaskan saja. Nanti jenazahnya akan kami bawa pulang terlebih dahulu, sembari menunggu kepulangan suami dan anaknya, baru akan dimakamkan. Belum tahu rencananya mau dimakamkan dimana," katanya.

Sumber: Tribun Sumsel
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Populer

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas