Sri Sultan Sesalkan Masyarakat Malas Jalan, Lebih Memilih Parkir Ilegal dan Bikin Macet
Hal tersebut diungkapkan menanggapi tempat parkir ilegal yang ada di kawasan Malioboro terutama di bulan ramadhan.
Penulis: Khaerur Reza
Editor: Wahid Nurdin
Laporan Reporter Tribun Jogja, Khaerur Reza
TRIBUNNEWS.COM, JOGJA - Gubernur DIY Sri Sultan Hamengkubuwono X mengkritik perilaku masyarakat yang ingin apa-apa mudah, contohnya dalam hal parkir mereka selalu ingin parkir yang dekat dengan tempat yang dituju hingga menggunakan tempat parkir ilegal.
Hal tersebut diungkapkan menanggapi tempat parkir ilegal yang ada di kawasan Malioboro terutama di bulan ramadhan.
"Masalahnya adalah kita ini maunya parkir harus deket (dengan tujuan) kalau bisa pas pintu masuk di situ (parkirnya). Wong mau mlaku setitik wae kok gak gelem (Jalan kaki sedikit saja nggak mau.red)," ujar Sultan saat ditemui di Kompleks Kantor Gubernur DIY, Kepatihan Yogyakarta Rabu (22/6/2016).
Sultan menambahkan sebenarnya parkir alternatif yang tersedia cukup banyak selain parkir Abu bakar Ali ada juga Bong Suwung dan Stadion Kridosono yang bisa jadi alternatif walaupun jaraknya relatif jauh.
Saat ini memang diakuinya tempat parkir resmi yang ada di sekitar Malioboro masih kurang kapasitasnya dan berniat akan membangun lagi ke depannya jika sudah ada dananya.
"Kalau saya cenderung parkir jangan terlalu dekat dengan yang dituju, ngalahi sedikit jalan daripada bikin crowded. Mlaku sedikit dari Kridosono kan rapopo," ujar Sultan. (*)