Supriyanto Gali Makam Ibunya Kemudian Simpan Mayatnya di Kamar, Alasannya Tak Masuk Akal
Pria itu membongkar makam bersama enam teman-temannya setelah 40 hari kematian Parimah, yang meninggal pada 14 April 2016.
Editor: Wahid Nurdin
"Kalau keluar rumah suka malam hari, dulu tamunya banyak sekali, namun belakangan sudah mulai sepi, paling beberapa temannya yang ikut ritual, saya sendiri tidak paham ritual apa itu," kata Siyono.
Seorang teman Supriyanto, Iswanto (50), mengaku bersedia membantu membongkar makam ibu Supriyanto karena faktor pertemanan.
Ia mengaku dekat dengan pria itu layaknya saudara. Ia juga menyebut dirinya sebagai "jemaah" Supriyanto.
"Saya bantu dia karena solidaritas teman, apalagi saya juga termasuk kelompok jemaah bersama Supriyanto, kita rutin menggelar perkumpulan dengan ritual di rumahnya," kata Iswanto tanpa merinci ritual tersebut.
Perbuatan Supriyanto diketahui oleh warga pada Selasa (21/6/2016) pukul 00.00 WIB.
Warga kemudian melaporkannya ke Polsek Kedu, Kabupaten Temanggung.
Kini SUpriyanto dan dua dari enam temannya yang diduga terlibat dalam pembongkaran itu telah diamankan aparat Polsek Kedu guna kepentingan penyelidikan lebih lanjut.(Kontributor Magelang/Ika Fitriana)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.