Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Vaksin Palsu Diduga Masih Beredar di Jabar, BBPOM Bandung Cek Rumah Sakit

Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Bandung terus memeriksa peredaran vaksin di wilayah Jawa Barat, menyusul tertangkapnya pemalsu vaksin.

Penulis: Teuku Muhammad Guci Syaifudin
Editor: Y Gustaman
zoom-in Vaksin Palsu Diduga Masih Beredar di Jabar, BBPOM Bandung Cek Rumah Sakit
http://dinimon.com
ilustrasi 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Teuku Muh Guci S

TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Bandung terus memeriksa peredaran vaksin di wilayah Jawa Barat.

Belum lama ini Bareskrim Mabes Polri menangkap suami istri Hidayat Taufiqurahman dan Rita Agustina karena terlibat pembuatan vaksin palsu untuk bayi. 

Vaksin palsu yang mereka produksi di antaranya untuk yakni hepatitis, campak dan vaksin untuk tuberkulosis, BCG, sudah tersebar di Bogor, Banten, Jabar, Jakarta.

"Kemarin kami sudah turun ke beberapa klinik dan rumah sakit swasta yang ada di daerah Bogor termasuk di Kota Bandung meski jauh. Pemeriksaan akan kami lanjutkan besok," ujar Kepala BBPOM Bandung, Abdul Rahim, kepada Tribun Jabar melalui telepon, Minggu (26/6/2016).

Peredaran vaksin palsu di Jabar kemungkinan masih terjadi meski tersangkanya telah ditangkap. Sebab tak hanya rumah sakit yang diperbolehkan memiliki vaksin untuk kepentingan pasien.

"Dokter, bidan, atau perorangan bisa memperoleh vaksin ini tidak di tempat resmi dan kemungkinan itu bisa terjadi. Kemarin Kementerian Kesehatan sudah membuat surat untuk petugas medis memperhatikan perolehan vaksinnya. Kalau dari distributor resmi itu dipastikan bagus," kata Abdul.

Berita Rekomendasi

Pengawasan terhadap vaksin sebenarnya sangat ketat. BBPOM harus memeriksa pabrik yang merilis vaksin. Setelah beredar vaksin palsu, pihaknya kembali mengambil sampel di gudang farmasi untuk diuji di laboratorium.

"Sebenarnya masyarakat jangan panik. Kalau mau baik tinggal datang ke sarana pemerintah. Tapi bukan berarti swasta jelek, masyarakat jangan ragu untuk menanyakan dari mana vaksinnya," imbuh Abdul.

Sumber: Tribun Jabar
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas