Kadek Putriani Tewas Usai Pesta Miras dan Narkoba Semalaman Bareng Sang Kekasih
Wanita muda itu menghembuskan napas terakhirnya usai minum-minuman alkohol dan mengkonsumsi ekstasi bersama Wijana dalam waktu semalam.
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, TABANAN - Jalinan asmara Ni Kadek Putriani (24) dengan I Made Wijana (36) akhirnya harus berakhir setelah lima tahun.
Putriani meninggal di hadapan sang kekasih karena diduga overdosis.
Wanita muda itu menghembuskan napas terakhirnya usai minum-minuman alkohol dan mengkonsumsi ekstasi bersama Wijana dari satu tempat ke tempat lain dalam waktu semalam.
Putriani, warga Banjar Kamasan Desa Dajan Peken, Tabanan, dan Wijana asal Banjar Uma Poh, Desa Penarungan, Mengwi, Badung, melakukan pesta miras dan narkotika hingga dinihari, Senin (27/6/2016) kemarin.
Sekitar pukul 05.00 Wita, Putriani muntah-muntah hingga lemas.
Ia kemudian dilarikan ke RS Bhakti Rahayu, Tabanan, dan meninggal dunia pukul 10.00 Wita.
Kedua pasangan ini mulai hangout, Minggu (26/6/2016) sekitar pukul 17.00 Wita.
Putriani bersama Wijana berangkat bersama menuju Banjar Babakan Kangin, Desa Gulingan, Mengwi, Badung, untuk minum tuak.
Selanjutnya sekitar pukul 22.00 Wita mereka berdua menuju sebuah kafe remang-remang yang berada di Jalan Ir Soekarno, Kediri, Tabanan.
Sampai di cafe tersebut, Wijana memesan 13 botol bir.
Mereka berdua ditemani staf Kafe Joged bernama Mami Ria, Pandu, Abik, dan satu orang yang tidak dikenal minum bersama.
Ternyata acara minum-minum sepasang kekasih ini tak cukup sampai di situ.
Dengan kondisi yang sudah mulai oleng, mereka masih berkeinginan melanjutkan pesta semalam itu.
Waktu menunjukkan pukul 02.00 Wita, Senin (27/6/2016).
Wijana dan Putriani bersama Abi dan Mami Ria lalu melanjutkan "petualangannya" ke Kota Denpasar.
Tujuannya adalah sebuah tempat karaoke yang ada di Jalan Gunung Soputan.
Rombongan ini mengendarai mobil sewaan Suzuki Splash warna silver bernomor polisi DK 1650 GX.
Sampai di tempat karaoke tersebut, mereka memesan air mineral tanggung tiga botol serta minuman suplemen jenis Kratingdaeng.
Diminum secara bersama-sama secara bergantian.
Wijana juga memesan psikotropika jenis ekstasi dua butir dan dibagi berempat.
Selang beberapa lama Wijana kembali memesan ekstasi sejumlah dua butir dan dibagi berempat.
Selanjutnya sekira pukul 04.00 Wita mereka meninggalkan tempat karaoke menuju ke kafe remang-remang di Tabanan untuk mengantar Mami Ria dan Abi.
Wijana dan korban kemudian mengembalikan mobil sewaan.
Saat itulah korban mengalami muntah-muntah dan merasa lemas.
Wijana sempat memberi air kelapa muda, tetapi korban tetap lemas.
Akhirnya Putriani dibawa ke RS Bhakti Rahayu.
Setelah sempat mendapat penanganan tim medis, Putriani dinyatakan meninggal dunia Senin pagi.
Kapolsek Kota Tabanan Kompol Ida Bagus Putra seizin Kapolres Tabanan AKBP Putu Putera Sedana membenarkan kejadian tersebut.
Kompol Putra menyebutkan dari mulut korban keluar buih seperti keracunan.
"Jenazah korban dibawa ke RSUP Sanglah untuk autopsi agar diketahui secara pasti penyebab kematiannya," ujarnya.
Dia juga menyebutkan, kedua sejoli itu telah menjalin hubungan selama lima tahun dan pihak keluarga sudah sama-sama tahu hubungan tersebut.