Ibu Hamil di Ambon Rampok Seorang Nenek Demi Biaya Persalinan
Hasil pemeriksaan dokter kemungkinan tanggal 3 Juli mendatang pelaku sudah akan melahirkan.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, AMBON - Motif pencurian disertai kekerasan oleh Rada Lapiti (28), seorang wanita muda yang sedang hamil tua, terhadap Syarifa Rohya Boften (74), warga Silale, Kecamatan Nusaniwe, Ambon, akhirnya terungkap.
Di hadapan penyidik, pelaku mengaku nekat menganiaya nenek Syarifa dengan besi di bagian kepala dan sekujur tubuhnya serta merampas perhiasan emas milik korban karena butuh uang untuk mudik ke kampung halamannya.
Pelaku juga mengaku merampok demi mencari biaya persalinan.
“Jadi semalam pelaku baru mengaku kalau dia nekat melakukan itu karena tidak punya uang untuk biaya persalinan calon bayinya itu,” kata KBO Satreskrim Polres Pulau Ambon, Iptu Izaac Salamor kepada waratwan, Kamis (30/6/2016).
Salamor mengungkapkan, dari hasil pemeriksaan, pelaku mengaku nekat merampok karena terbelit masalah ekonomi keluarga.
Kondisi itu semakin diperparah lantaran pelaku harus menyediakan uang yang cukup besar untuk biaya persalinannya nanti.
“Hasil pemeriksaan dokter kemungkinan tanggal 3 Juli mendatang pelaku sudah akan melahirkan, itu salah satu alasan mendesak pelaku terpaksa melakukan aksinya tersebut,” kata Salamor.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, pelaku melancarkan aksinya di rumah korban pada Rabu (29/6/2016).
Saat itu, pelaku memukul korban yang sudah tua renta itu dengan besi bulat di bagian kepala dan sekujur tubuhnya. Akibatnya korban mengalami kritis dan harus menjalani perawatan intensif di RS dr Latumeten Ambon.
Setelah menganiaya korban hingga tak sadarkan diri, pelaku lalu merampas perhiasan emas senilai 31 gram berupa dua buah gelang dan kalung yang ada di lehernya korban. Akibatnya, leher korban juga ikut mengalami perdarahan hebat.
Pelaku langsung menjual hasil rampokannya ke tempat penjualan emas di kawasan Jalan AM Sangadji senilai Rp 6 juta.
Sebagian dari uang itu dipakai membeli tiket untuk mudik Lebaran, dan sisanya digunakan untuk membayar utang serta biaya persalinan.
“Jadi sisa uang tersebut rencananya untuk biaya persalinan. Uang itu sudah kami sita sebagai barang bukti, penadah emas juga telah kita amankan,” terangnya.
Penulis: Kontributor Ambon, Rahmat Rahman Patty
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.