Seminggu Sekali Terminal Leuwipanjang Bakal Dimandikan
Terminal Leuwipanjang akan “mandi” sekali dalam seminggu setelah pelaksanaan arus mudik dan balik 2016 berakhir.
Penulis: Teuku Muhammad Guci Syaifudin
Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Teuku Muh Guci S
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG – Terminal Leuwipanjang akan “mandi” sekali dalam seminggu setelah pelaksanaan arus mudik dan balik 2016 berakhir. Kegiatan membersihkan terminal berlangsung setiap Jumat.
“Di Terminal Leuwipanjang ada kegiatan Jumat Bersih dan Wangi. Di Jumat Bersih dan Wangi ini kami mengepel bersama-sama,” kata Kepala Terminal Leuwipanjang, Edi Kalbari, kepada Tribun Jabar di Terminal Leuwipanjang, Minggu (10/7/2016).
Rencana memandikan Terminal Leuwipanjang melihat antusias calon pengguna jasa angkutan darat yang meningkat pada arus balik. Jumlah pemudik pengguna bus saat arus balik tercatat mencapai 38.405 penumpang hingga H+2. Jumlah itu lebih banyak ketimbang tahun lalu yang tercatat 34.130 penumpang untuk periode yang sama.
“Alhamdulillah dan perlu dikemukakan dan sekarang masyarakat mulai percaya terhadap jasa angkutan darat. Hal itu dipicu pelayanan terminal yang meningkat seperti bersih, wangi, dan bebas premanisme,” ujar Edi.
Edi menjelaskan, teknis membersihkan nanti akan melibatkan pedagang yang berjualan di terminal. Nantinya setiap pedagang akan dibekali dua botol air mineral berisi campuran air dengan sabun. Air campuran sabun itu nantinya disebar di setiap sudut terminal. Lantas para pedagang mengepel bersama-sama petugas kebersihan dan petugas terminal.
“Kalau kami sendiri itu tidak tidak cukup sehingga kami kerjasama dengan pedagang asongan yang ada di terminal ini. Nanti mulai dari halaman parkir bus sampai lorong terminal dipel semua,” ujar Edi.
Tak hanya itu, Edi akan menindak tegas setiap kru bus yang membuang air kecil sembarangan. Menurut dia, bau pesing di setiap sudut terminal itu merupakan ulah oknum kru bus yang malas ke kamar mandi. Padahal pihaknya menyediakan 30 kamar mandi yang tersebar di setiap sudut terminal.
“Jadi tidak ada alasan lagi kencing sembarangan atau malas ke kamar mandi. Kalau ada kru bus yang ketahuan kencing sebarang, busnya dilarang beroperasi selama tiga bulan,” ujar Edi.