Bandara Malang Ditutup Karena Abu Vulkanik Gunung Bromo, Penumpang Diangkut Bus Menuju Juanda
Ratusan calon penumpang memadati Bandara Abdulranchman Saleh di Kabupaten Malang setelah dinyatakan batal terbang usai bandara ditutup, Senin (11/7/20
Editor: Anita K Wardhani
TRIBUNNEWS.COM, MALANG - Ratusan calon penumpang memadati Bandara Abdulranchman Saleh di Kabupaten Malang setelah dinyatakan batal terbang usai bandara ditutup, Senin (11/7/2016) pukul 11.00 WIB.
Pihak Bandara mencatat, hanya tiga maskapai yang mengalihkan penerbangannya dari bandara itu ke Bandara Internasional Juanda di Surabaya mengenakan bus.
"Sebagian ada yang di-cancel," kata Kepala UPT Bandara Abdulrachman Saleh Suhirno, Senin.
Hari ini, lanjut dia, bukan termasuk puncak arus balik bandara.
Puncak arus balik terjadi pada Minggu (10/7/2016) sehingga pihak bandara membuka penerbangan tambahan dari maskapai Sriwijaya Air tujuan Jakarta.
"Hari ini hanya sepuluh penerbangan. Sementara kemarin ada 11," tuturnya.
Sebelum bandara ditutup, tiga maskapai yakni Sriwijaya Air, Batik, dan Citilink, sudah mendarat dan berangkat ke tujuan.
Sementara pesawat Garuda yang sudah terlanjur mendarat di landasan pacu terpaksa terperangkap dan batal terbang.
"Penumpangnya sudah disiapkan bus untuk dibawa ke Surabaya," pungkasnya.
Penutupan ini akibat erupsi gunung bromo.
Abu vulkanik yang keluar dari kawah gunung itu mengarah ke barat daya atau arah bandara.
Di lokasi bandara, abu vulkanik memang belum terlihat secara kasat mata.
"Di ketinggian 10.000 feet, abu sudah terasa," kata Saleh Suhirno.
Pihak Bandara mengaku menerima pemberitahuan yang berisi penutupan bandara tepat pukul 11.00 WIB.
Akibatnya, tujuh dari sepuluh penerbangan yang dijadwalkan hari ini batal.