Kawanan Pencuri Berpakaian Ala Ninja Didor Petugas
Iyan als Aan (24), Chandra (23) dan Teguh (18) dibekuk di kawasan Kelurahan 5 Ulu Kecamatan SU I Palembang, Selasa (12/7/2016) malam.
Penulis: Welly Hadinata
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Sripoku Welly Hadinata
TRIBUNNEWS.COM, PALEMBANG - Tiga pelaku spesialis pembobol sekolah, akhirnya berhasil diringkus Unit Pidum Sat Reskrim Polresta Palembang.
Ketiga pelaku terpaksa dilumpuhkan dengan tembakan di kaki, lantaran melawan petugas dan melarikan diri.
Iyan als Aan (24), Chandra (23) dan Teguh (18) dibekuk petugas pimpinan Kanit Pidum AKP Robeth P Sihombing di kawasan Kelurahan 5 Ulu Kecamatan SU I Palembang, Selasa (12/7/2016) malam.
Selain ketiga pelaku, petugas juga membekuk Rio (36), yang berperan sebagai penjual barang-barang hasil curian dari ketiga pelaku.
Namun masih ada satu pelaku lagi yakni Ardi yang belum tertangkap dan kini masuk dalam Daftar Pencari Orang (DPO) petugas.
Setiap kali melancarkan aksinya, kawanan perampok ini menggunakan pakaian ala ninja dengan menutupi wajah.
Tertangkapan kawanan pelaku spesialis pembobol sekolah ini, dari hasil penyelidikan petugas dan rekaman CCTV dari sejumlah sekolah yang dibobol.
Tampak dalam rekaman CCTV, kawanan pelaku melancarkan aksinya dengan pakaian ala cinta dengan perlengkapan senjata tajam (sajam) celurit, pahat dan linggis.
"Yang punya rencana bobol sekolah Ardi (DPO), saya hanya ikut-ikutan saja. Kami bobol sekolah yang kurang pengamannya. Saya ikut bobol sekolah di SMA Bina Jaya dan SMPN 30," ujar Iyan yang masih tampak meringis kesakitan pada kaki kananya yang terkena luka tembak.
Sementara pengakuan pelaku Rio yang berperan menjual barang hasil curian, mengakui hasil curian dijual di pedagang loak Pasar Cinde.
"Aku tidak tahu jumlah laptop yang dicuri, waktu itu laptop di dalam karung dan banyak yang rusak. Laptop itu aku jual ke Pasar Cinde dan laku Rp5,2 juta, jadi kami dapat masing-masing Rp1 juta," ujar Rio.
Dari data penyidikan petugas, kawanan pelaku berkasi di dua sekolah yang berbeda. Pertama di SMA Bina Jaya Palembang yang menggasak 23 unit laptop.
Aksi kedua yakni membobol SMP Negeri 30 Palembang yang menggasak empat unit monitor, satu unit TV LED 32 inci dan uang OSIS sebesar Rp350 ribu.
Kapolresta Palembang Kombes Pol Tommy Aria Dwianto mengatakan, penangkapan kawanan pelaku spesialis pembobol sekolah ini setelah petugas melakukan penyelidikan dari laporan pelapor.
Para tersangka berhasil diidenfikasi dengan adanya rekaman CCTV di lokasi.
"Dari tangan tersangka diaamankan sejumlah barang bukti yang digunakan dalam aksinya. Seperti sajam celurit, pahat dan linggis, serta dua kendaraan sepeda motor yang digunakan dalam aksinya. Hasil penyidikan sementara, kawanan ini lebih dari dua kali melakukan pencurian dan masih dalam pengembangan petugas penyidik," ujarnya.