Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Bocah SD Terjaring Razia Tengah Bawa Badik untuk Balas Dendam

Mereka diamankan, karena dari balik baju FK, bocah yang masih duduk di bangku kelas 4 SD ini ditemukan sebilah senjata tajam, berjenis badik.

Penulis: Slamet Teguh Rahayu
Editor: Sugiyarto
zoom-in Bocah SD Terjaring Razia Tengah Bawa Badik untuk Balas Dendam
TRIBUN SUMSEL/ SLAMET TEGUH RAHAYU
Polisi saat memeriksa pengendara yang dicurigai 

Laporan wartawan Tribunsumsel.com, Slamet Teguh Rahayu

TRIBUNNEWS.COM, PALEMBANG - FK , BA , dan Andre, yang merupakan warga Jalan KH Wahid Hasyim Kelurahan 2 Ulu Kecamatan Seberang Ulu I ini, tampaknya mesti berurusan anggota polisi.

Ketiganya diamankan oleh anggota polisi dari Polsek SU I yang tengah mengadakan razia di kawasan Jalan KH Wahid Hasyim, Minggu (17/7/2016) dinihari.

Mereka diamankan, karena dari balik baju FK, bocah yang masih duduk di bangku kelas 4 SD ini ditemukan sebilah senjata tajam, berjenis badik.

Bahkan lebih mengerikan, FK mengaku membawa badik tersebut, karena hendak membalas dendam, usai dirinya pernah menjadi korban pengeroyokan beberapa waktu yang lalu.

Menurut Kapolsek SU I, AKP Khalid Zulkarnain mengatakan, peristiwa penangkapan tersebut bermula, saat polsek yang dipimpinnya beserta jajaran dari anggota Polresta Palembang tengah melakukan razia di kawasan tersebut.

Saat melakukan razia tersebut, tiba-tiba para remaja ini melintas berboncengan tiga dengan menggunakan sepeda motor.

Berita Rekomendasi

Polisi yang melihat kejadian tersebutpun langsung memberhentikan ketiganya, dan memeriksa kelengkapan surat kendaraanya serta menggeledah tubuh ketiganya, polisi menemukan sebilah badik yang disimpan dari balik baju FK.

Mendapati hal itu, polisipun langsung mengamankan dan membawa ketiganya ke Mapolsek SU I.

"Kita amankan ketiganya terlebih dahulu untuk diperiksa," tegasnya.

Sedangkan FK, bocah yang kedapatan membawa badik itu‎mengaku, jika ia sengaja membawa badik tersebut untuk membalas dendam, lantaran dua hari yang lalu ia menjadi korban pengeroyokan yang dilakukan segerombolan pemuda yang berjumlah sekitar 20 orang.

"Kami mau ke satu Ulu pak, mau balas dendam. Kemarin saya dikeroyok orang yang tak dikenal, kira-kira orang 20 orang. Makanya saya membawa pisau itu. Baru satu kali inilah pak, bawanya semenjak dikeroyok itu," ujanya.

Sumber: Tribun Sumsel
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas