Angka HIV/AIDS di Banjarmasin Tertinggi di Kalsel, Ini Sebabnya
Kota Banjarmasin masih jadi nomor satu dalam kasus HIV/AIDS di Kalimantan Selatan.
Penulis: Rahmadhani
Editor: Wahid Nurdin
TRIBUNNEWS.COM, BANJARMASIN - Kota Banjarmasin masih jadi nomor satu dalam kasus HIV/AIDS di Kalimantan Selatan.
Data terakhir Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kota Banjarmasin, hinga pertengahan 2016 ada 456 kasus HIV/AIDS di Kota Seribu Sungai, yang merupakan akumulasi dari tahun 2002.
Miris memang, apalagi di tengah Kota Banjarmasin yang terkenal sebagai kota religi.
Salah satu faktor utama penyebarannya, menurut Sekretaris KPA Kota Banjarmasin Sofyan Hasan adalah banyaknya bisnis 'esek-esek' terselubung di Kota Banjarmasin.
Misalnya, banyaknya bisnis 'esek-esek' yang berkedok salon, karaoke, tempat hiburan malam (THM) dan lainnya yang mau tidak mau, dan harus diakui masih banyak di Kota Seribu Sungai.
"Mereka sulit dideteksi dan dimonitor. Ini yang lebih rumit," ujar Sofyan.
Diberangusnya tempat-tempat yang selama ini dikenal sebagai tempat prostitusi di Banjarmasin seperti Ria Begau, Sinar Dodo dan lainnya bisa jadi memiliki dampak positif untuk menekan angka HIV/AIDS di Kota Banjarmasin.
Namun, selama bisnis 'esek-esek' terselubung tadi masih ada, sulit untuk menekan angka tersebut.
"Beda dengan penyakit lain yang kalau sakit terus berobat, kalau HIV/AIDS ini mereka tahu malah diam-diam. Itu yang sulit. Dan mereka yang hidup di lingkungan dengan resiko HIV/AIDS tinggi itu yang paling berpeluang terjangkit," ujarnya.
Hal ini yang malah membuat penyebaran HIV/AIDS cenderung sulit ditangkal penyebarannya, bahkan pada orang yang tidak beresiko tinggi sekalipun. (Rahmadhani)