Tidak Punya Uang Bayar Semesteran, Calon Sarjana Ini Nekad Mencopet
Perempuan itu mengalami luka pada bagian belakang kepalanya, lantaran terseret dan terbentur coran semen seiring aksi penjambretan terjadi
Editor: Eko Sutriyanto
TRIBUNNNEWS.COM, MARTAPURA - Kandas sudah harapan Pathul Ariadi (21) meraih gelar sarjananya dalam waktu satu tahun ini.
Warga Desa Maluka Baulin, Kecamatan Kurau, Kabupaten Tanahlaut, itu terancam di penjara selama sembilan tahun, setelah tertangkap tangan menjambret karyawan SPBU, Maulida Putri (21).
Pathul, mahasiswa semester VI Jurusan Sistem Informasi di salah satu sekolah tinggi Banjarmasin, sangat berani.
Dia melancarkan aksinya di tempat keramaian, tepatnya di SPBU Pertamina 6370603 di Jalan Gubernur Sobarjo, Lingkar Selatan, Desa Kayu Bawang, Kecamatan Gambut, Kabupaten Banjar, Senin (18/7) sekitar pukul 11.30 Wita.
Yang diincar Pathul adalah seorang petugas SPBU, Maulida Putri.
Perempuan itu mengalami luka pada bagian belakang kepalanya, lantaran terseret dan terbentur coran semen seiring aksi penjambretan terjadi. Korban pun terpaksa dilarikan ke RSUD Ulin Banjarmasin.
Sementara Pathul, berhasil membawa kabur tas milik Putri yang berisikan uang jutaan rupiah. Namun saat melarikan diri, dia berhasil dikepung dan dikemudian diamankan warga. Tak pelak, bogem mentah dan tendangan pun bersarang di tubuh dan wajah Pathul.
Informasi diperoleh, sebelum beraksi Pathul berpura-pura mengisi bensin di SPBU Pertamina 6370603, Senin siang. Sembari menunggang tangki sepeda motornya penuh berisi bensin, Pathul mencari calon korbannya.
Seperti pembeli lainnya, Pathul juga menyerahkan sejumlah uang kepada petugas SPBU atas bensin yang dibelinya.
Setelah itu Pathul pergi, namun 15 menit kemudian dia kembali ke SPBU dan langsung merampas tas pinggang berisi uang yang ada di pinggang Putri.
Aksi tiba-tiba yang dilakukan Pathul itu berakibat sangat fatal bagi Putri. Dia terseret dan kepala bagian belakang membentur coran semen.
Sementara Pathul, yang semula mengira berhasil membawa kabur tas pinggang berisikan uang jutaan rupiah itu, mati langkah.
Belasan warga mengepung dan menghentikan sepeda motor yang dikendarai Pathul.
Bogem mentah warga bersarang di wajah Pahtul. Beruntung, aksi pemukulan tersebut sigap dihentikan anggota Polsek Gambut. Kemudian Pathul digelandang ke kantor kepolisian untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.
Saat ditemui di ruang Unit Reskrim Mapolsek Gambut, luka lebam masih terlihat jelas di wajah Pathul.
"Saya menyesal. Ini kali pertama saya melakukan penjambretan. Semoga ini menjadi yang terakhir," ujar Pathul.
Pathul mengatakan, dia melakukan penjambretan lantaran terdesak iuran semesteran.
“Sebenarnya uang untuk dua semester terakhir itu sudah ada. Tapi sudah habis, lantaran ditipu teman. Akibatnya saya menunggak selama dua bulan. Satu semester saya mesti bayar sekitar Rp 950 ribu," ujar Pathul.
Terpisah Kapolres Banjar, AKBP Kukuh Prabowo melalui Kapolsek Gambut, AKP Sakun, mengatakan Pathul diamankan warga tak lama setelah melakukan aksi penjambretan. (gha)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.