Hotel Berbintang Hingga Kelas Melati di Kota Jambi Penuh
Di Formosa mulai tanggal 25 hingga 31 juga tak menerima tamu lagi hal ini akibat sudah full booking dari tamu yang datang dari luar Provinsi Jambi.
Editor: Wahid Nurdin
TRIBUNNEWS.COM, JAMBI - Bisnis hotel dan penginapan di Kota Jambi tampaknya tengah meraup untung besar. Dari pertengahan hingga akhir bulan Juli ini, rerata kamar hotel full booking. Dua agenda besar ditenggarai ikut mendongkrak bisnis tersebut.
Tak hanya penuh, bahkan sejumlah penginapan di Kota Jambi terpaksa tak menerima booking kamar pada akhir bulan ini. Selain itu, imbas ini tak cuma diperoleh hotel kelas bintang, namun hingga penginapan kelas melati.
Dua kegiatan skala nasional yang dilaksanakan di Jambi adalah pertama peringatan Hari Koperasi Nasional sekaligus gelaran Jambi Expo. Bahkan pada puncak acara yang dilaksanakan pada Kamis 21 Juli 2016 lalu, dihadiri langsung oleh Presiden RI Joko Widodo dan ibu negara.
Selanjutnya lusa pada Rabu (27/7) hingga Sabtu (30/7) akan dihelat kegiatan Musyawarah Nasional (Munas) ke V Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (Apeksi). Dua kegiatan inilah yang mendongkrak okupansi (tingkat kunjungan) hotel.
Di hotel Cosmo Thehok misalnya, mulai tanggal 24 sampai tanggal 30 sudah full booking. Booking sebagian besar datang dari Semarang, Solo dan daerah lainnya.
"Biasanya yang menginap rombongan. Biasanya satu rombongan booking rata-rata 10 kamar," ujar Sobar Suvervisor Hotel Cosmo. Cosmo merupakan penginapan bintang 2 dengan 54 room.
Di Formosa mulai tanggal 25 hingga 31 juga tak menerima tamu lagi hal ini akibat sudah full booking dari tamu yang datang dari luar Provinsi Jambi.
Di hotel ini tamu datang dari luar Kota Jambi yang telah memesan kamar jauh-jauh hari. Di Ratu Residence The Hok mulai 26 hingga 31 tamu juga sudah full booking.
Di hotel ini tamu sebagian besar datang dari panitia Jambi Expo dan sebagian dari luar Provinsi Jambi. Sebanyak 130 kamar sebagian digunakan untuk tamu dalam kegiatan Apeksi.
Sementara itu di Rumah Kito, booking room telah dilakukan sejak dua hingga tiga bulan terakhir. Dedi General Manager Rumah Kito menyatakan kamar telah dipesan hingga 29 Juli mendatang. "Sejak Hari Koperasi Nasional (Harkopnas), Jambi kekurangan kamar sedangkan permintaan cukup tinggi," ujar Dedi.
Bahkan di Swiss-belhotel, kamar untuk peserta Apeksi telah dibooking pada Juni lalu dan baru akan kembali normal pada 29 Juli mendatang. Room Division Manager Swiss belhotel Dedy mengatakan jika kamar hotel penuh sejak minggu pertama Juli sehingga bagi mereka yang ingin menginap masuk dalam waiting list sehingga saat ada yang cancel akan dihubungi.
"Untuk Apeksi kebanyakan tamu yang datang berdasarkan booking dari Event Organizer (EO) dari Corporate," kata Dedy.
Di Abadi Suites Hotel tingkat isian kamar juga full hingga 29 Juli mendatang. Devi Manager Marketing Abadi Suites Hotel mengatakan jika tamu yang datang didominasi dari luar Kota Jambi. "Kamar sudah dibooking rata-rata dari luar kota, untuk booking dari corporate satu diantaranya Pemerintah Kota Jambi," kata Devi.
Public Relation Aston Hotel Kiki Defrin juga membenarkan jika permintaan kamar cukup tinggi. Di Aston Kamar full booking mulai 26 hingga 27 Juli mendatang. "Untuk tanggal 28 kamar yg belum terjual tersisa 27 kamar. Pesanan kamar kebanyakan dari individual yg mengatasnamakan Pemkot kota lain," kata Kiki.
Demand yang tinggi ini membuat sejumlah hotel juga tak memberikan promo khusus. Tak hanya tingkat hunian hotel, adanya kegiatan tersebut juga berimbas pada tingkat isian pesawat. Maskapai Garuda Indonesia tingkat isian sudah di angka 90 persen.
Seperti disampaikan Sales and Service Manager Garuda Indonesia Branch Office Jambi Arsena Permasadie Garuda berencana membuka extra flight pada 29 Juli mendatang.
Sebenarnya tingkat isian yang tinggi pada Garuda sejak arus balik beberapa waktu lalu, apalagi Jambi sebelumnya juga memiliki event besar yang dihadiri Presiden Joko Widodo. "Pemesan datang dari Jakarta yang diurus protokoler," kata Arsena.(tribun jambi)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.