Warga Tuding Kepala Bidang SKM Masjid Taqwa Terima Proyek Dari Hermes Place
Setelah dirinya menjadi penjamin, pihak Hermes kemudian mencairkan uang proyek dimaksud. Namun, lagi-lagi Iwan membantahnya.
Penulis: Array Anarcho
Editor: Wahid Nurdin
Laporan Wartawan Tribun Medan, Array A Argus
TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Puluhan warga Polonia mengepung rumah Sudarmawan alias Pak Iwan, pengurus Badan Kenaziran Masjid (BKM) Taqwa Polonia yang menjabat sebagai Kepala Bidang Sosial dan Kemakmuran Masjid.
Warga menuding Iwan telah menerima proyek dari Hermes.
Meski diduga telah menerima proyek, warga heran kenapa Iwan terus berdemo sehingga muncul anggapan ada kepentingan politis terkait demo-demo menyangkut keberadaan Hermes Residence.
"Kami punya buktinya. Ini boleh dilihat perjanjiannya. Ada nama Pak Iwan di dalam perjanjian ini," kata warga bernama Parhim bin Sukiman, Rabu (27/7/2016).
Dalam surat perjanjian kerjasama antara Hermes yang ditandatangani Sudarmawan alias Iwan terkait proyek pembuatan drainase, pihak Hermes mengucurkan uang hingga Rp25 juta. Namun, ketika dikonfirmasi mengenai proyek tersebut, Iwan membantahnya.
"Saya dalam proyek itu hanya sebagai penjamin saja. Sebenarnya begini, yang mengerjakan proyek itu adalah tukang bernama Rohman. Dalam perjanjian proyek itu, kan harus ada penjamin agar uang keluar," ungkap Iwan.
Setelah dirinya menjadi penjamin, pihak Hermes kemudian mencairkan uang proyek dimaksud. Namun, lagi-lagi Iwan membantahnya.
"Saya sudah katakan, saya tidak ada terima uang itu. Uangnya untuk beli bahan dan upah tukang," kata Iwan.
Sangkin kesalnya, Iwan menyebut uang dari Hermes tak cukup buat kaya. Ia berkali-kali bersumpah tidak terima uang dan main mata dengan Hermes.(ray/tribun-medan.com)