Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Tampung Produk Olahan Pertanian, Banyuwangi-Mall Melatih UMKM Bekerja Profesional

Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengatakan, banyak produk yang dipasarkan adalah olahan komoditas pertanian dengan berbagai subsektornya

Editor: Wahid Nurdin
zoom-in Tampung Produk Olahan Pertanian, Banyuwangi-Mall Melatih UMKM Bekerja Profesional
SURYA/HAORRAHMAN
Sejumlah produk yang ditawarkan di Banyuwangi-mall.com 

TRIBUNNEWS.COM, BANYUWANGI - Pendekatan pemasaran berbasis teknologi informasi, Banyuwangi-mall.com yang telah diluncurkan oleh Pemkab Banyuwangi beberapa waktu lalu, memudahkan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM), dalam menjual produknya sekaligus memperluas jaringan pasarnya.

Bahkan Banyuwangi-mall.com melatih UMKM untuk bekerja profesional.

Produk olahan komoditas pertanian khas UMKM Banyuwangi, kini kian mudah didapatkan karena dipasarkan melalui situs belanja banyuwangi-mall.com.

Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengatakan, banyak produk yang dipasarkan adalah olahan komoditas pertanian dengan berbagai subsektornya, termasuk perikanan.

Untuk komoditas pertanian pangan, seperti olahan beras, beras merah organik, beras hitam organik, dan sereal beras merah.

''Untuk komoditas perikanan, ada berbagai macam olahan ikan, mulai bentuk abon, kerupuk, hingga ikan dalam kemasan,'' kata Anas, Rabu (3/8/2016).

Komoditas perkebunan, ada kopi dengan berbagai varian. Untuk komoditas hortikultura, produk UMKM yang dipasarkan antara lain beragam olahan buah naga, pisang, durian, dan sebagainya.

Berita Rekomendasi

Juga ada beragam makanan ringan yang merupakan olahan dari beragam komoditas pertanian, seperti jahe dan temulawak.

''Ada juga kopi yang dipadukan dengan durian. Ini upaya memberikan nilai tambah, bukan hanya dari sisi produknya, tapi juga pemasarannya,” ujar Anas.

Bupati yang memasuki periode kedua tersebut optimistis strategi pemasaran berbasis online ini, membuat daya saing UMKM akan meningkat. UMKM akan dipaksa untuk melayani konsumen dengan cepat dan tepat waktu.

''UMKM juga terbiasa menangani komplain jika ada pembeli yang melakukan komplain terhadap produk yang dikirimkan. Ini bagian dari upaya membentuk ekosistem bisnis yang bagus bagi UMKM,'' kata Anas.

Dengan sistem pemasaran berbasis online, memungkinkan pembeli komplain karena mereka hanya melihat foto. Di situlah, mendorong agar UMKM-UMKM bisa prima dalam pelayanan dan produknya.

'Sekarang tugas kami untuk meningkatkan crowd dari situs belanja yang ada agar transaksi terus meningkat,” papar Anas.

Strategi lainnya adalah dengan terus meningkatkan inovasi produk UMKM melalui berbagai macam pelatihan yang difasilitasi oleh pemerintah daerah.

”Secara rutin melalui dinas terkait kami menggelar pelatihan untuk UMKM berbasis wilayah. Jadi disesuaikan dengan potensi wilayah. Misalnya, di suatu wilayah besar potensi buah, maka pelatihannya adalah pembuatan produk olahan buah tersebut. Nah, hasilnya dipasarkan melalui banyuwangi-mall.com,” kata Anas.

Secara pararel, nilai tambah produk juga ditingkatkan melalui sertifikasi halal dan uji laboratorium keamanan produk pangan yang difasilitasi pemerintah daerah.

”Semakin banyak UMKM Banyuwangi yang pengurusan sertifikasi halalnya difasilitasi pemerintah daerah. Kalau sudah tercantum label halal di produk makanan dan sudah diuji keamanan pangannya, tentu konsumen akan lebih percaya,” beber Anas. (surya/haorrahman)

Sumber: Surya
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas