Kapolda Jabar Minta Kapolres Soroti Perkembangan Keamanan
Kapolda Jawa Barat Irjen Bambang Waskito meminta para Kapolres menyoroti perkembangan situasi keamanan dan ketertiban akhir-akhir ini.
Penulis: Teuku Muhammad Guci Syaifudin
Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Teuku Muh Guci S
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG – Kapolda Jawa Barat Irjen Bambang Waskito meminta para Kapolres menyoroti perkembangan situasi keamanan dan ketertiban akhir-akhir ini.
“Sebagaimana kita ketahui melalui media massa telah terjadi konflik sosial di beberapa wilayah di indonesia yang masih hangat, yaitu kejadian intoleransi di Sumatera Utara,” kata Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Yusri Yunus, melalui keterangan resminya, Kamis (4/8/2016).
Kejadian konflik sosial itu, kata Yusri, menurut Kapolda lebih kepada tidak tuntasnya penanganan masalah sosial yang terjadi di masyarakat. Mulai dari lemahnya deteksi dini intelijen, rendahnya kemampuan analisis intelijen, dan tidak berjalannya manajemen operasional kepolisian.
“Sehingga giat opsnal cenderung rutinitas, pengelolaan bidang opsnal yang cenderung reaktif–membiarkan atau menyepelekan masalah, lemahnya kemampuan leadership, kerja sama dan sinergitas dengan pihak terkait yang tidak efektif,” kata Yusri.
Para kapolres diminta fokus terhadap agenda besar, yakni pelaksanaan pengamanan PON ke-XIX Jabar dan Peparnas ke-XV. Dua agenda bertaraf nasional ini berlangsung September dan dilaksankaan di 14 wilayah di Jabar.
“Momentum akbar tersebut menjadi sebuah pembuktian profesionalitas Polri, yang harus dapat dijawab dengan performa kinerja yang terbaik,” kata Yusri.
Kapolda meminta kapolres memperbaiki beberapa hal untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap Polri, Sebab masih terdapat beberapa hal yang dapat menurunkan kepercayaan masyarakat.
“Sikap arogan, tidak simpatik dan tindakan kekerasan yang berlebihan serta masih ditemukan dan menjadi keluhan masyarakat terkait penyalahgunaan wewenang dan tindakan yang tidak profesional khususnya dalam penegakan hukum,” kata Yusri.
Kapolres baru diminta segera memetakan dan menginventarisir permasalahan di wilayahnya. Mereka juga didorong melakukan penanganan secara cepat, tepat dan komprehensif.
“Dilandasi profesionalisme, transparansi dan akuntabilitas dalam setiap pelaksanaan tugas,” ujar Yusri.
Sebanyak lima kapolres melakukan serahterima yakni Kapolres Subang, Kapolres Majalengka, Kapolres Bogor, Kapolres Karawang dan Kapolres Bogor Kota.