Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Bahagianya Meka Sang Penjual Martabak, Diterima Jadi Bintara Tanpa Mengeluarkan Uang Sepeser Pun

Air mata haru tampak menetes dari wajah M Meka, kala dia bersama rekannya dinyatakan lulus menjadi anggota Bintara Polda Kalimantan Selatan.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Bahagianya Meka Sang Penjual Martabak, Diterima Jadi Bintara Tanpa Mengeluarkan Uang Sepeser Pun
Banjarmasin Post/Irfani Rahman
M Meka dan ayahnya, Sutrisno. 

TRIBUNNEWS.COM, BANJARMASIN - Air mata haru tampak menetes dari wajah M Meka, kala dia bersama rekannya dinyatakan lulus menjadi anggota Bintara Polda Kalimantan Selatan.

Seolah tak percaya, ia pun sedikit kelihatan bingung.

"Antara percaya dan tidak. Alhamdulillah," ucap Meka, remaja kelahiran 3 November 1995 ini.

Jumat (5/8/2016) dilakukan pengumuman penetapan Kelulusan Akhir Penerimaan Bintara Polri Tugas Umum dan Bintara Polri Khusus Penyidik Pembantu 2016, di aula Bhayangkara Polda Kalsel.

Kebahagiaan Meka ini pun seolah sangat wajar, bagaimana tidak ia hanyalah seorang penjual martabak di Ulin dan datang merantau dari Jawa Tengah beberapa tahun lalu.

Menurut putera tertua dari pasangan Sutarso dan Suheli ini, dia sehari-hari berjualan martabak. Awalnya keinginannya menjadi polisi ini karena ada temannya juga mendaftar polisi.

Maka ia pun mulai mempersiapkan semua hal seperti belajar dan juga fisik yakni dengan melakukan olahraga rutin.

Berita Rekomendasi

"Biasanya pagi sekitar jam 05.00 Wita, aku ke pasar beli bahan-bahan untuk jualan martabak, nah aku ke pasar lari-lari sambil berolahraga," kata Meka yang mengaku ke Kalsel usai lulus SMK Nurul Ulum Tebak Siuh Tegal, Jawa Tengah.

Saat tiba di Kalsel, Meka ikut sang paman. Untuk kehidupannya ia berusaha dengan berjualan martabak yang cara membuatnya ia dapat dari teman-temannya waktu di Jawa Tengah.

Sementara itu haru juga ditunjukkan orang tuanya, Sutrisno yang datang ke Banjarmasin menemani sang putra mendengarkan pengumuman ini.

"Alhamdulillah, tak menyangka anakku diterima masuk Polisi, tak ada duit keluar sepeser pun, ini yang membuat aku terharu," kata Sutrisno yang mengaku sehari-hari bekerja sebagai sopir di Jawa ini.

Diterimanya M Meka sebagai bintara ini mendapatkan perhatian juga dari Kapolda Brigjen Erwin Triwanto. Erwin malah sempat bertanya dari berjual martabak sehari ia dapat berapa?

"Dapat Rp 500 ribu pak. Tapi itu belum dikurangi beli bahan-bahan dan lainnya pak," kata Meka yang mengaku masuk polisi karena memang cita-citanya sejak dulu.

Lalu bagaimana dengan usaha martabaknya nanti saat ia masuk pendidikan di SPN Banjarbaru?

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas