Ibu Muda yang Diculik Akui Mencuri untuk Biayai Anaknya yang Sakit
Ibu satu anak bernama Dian mengaku saat diculik enam pria tersebut, ia ditarik dan sempat dianiaya di dalam mobil
Penulis: Tito Ramadhani
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Tito Ramadhani
TRIBUNNEWS.COM, PONTIANAK - Kapolsek Pontianak Barat, Kompol Joko Sulistiono menerangkan, ibu muda yang diduga diculik enam pria, pada Kamis (11/8/2016) malam, rencananya akan dibawa kawanan penculik menuju Kabupaten Landak.
"Pelaku rencananya membawa korban ke Landak, untuk dilakukan hukum adat," terangnya, Jumat (12/8).
Dari hasil pemeriksaan pihaknya saat ini, korban sementara ini diketahui pernah melakukan pencurian di Ngabang, Kabupaten Landak.
Menurut Kapolsek, Dian merupakan warga pendatang yang berasal dari Jawa.
Ia sempat bekerja di Kabupaten Landak dan sebelum lebaran, pemilik usaha tempatnya bekerja dan sejumlah karyawan lainnya pulang ke Jawa.
"Dan yang bersangkutan ini tinggal di situ, jadi akhirnya ada barang yang diambil. Sebelum lebaran meninggalkan lokasi. Karena pemilik merasa dirugikan, akhirnya mencari pelaku, dan baru kemarin ditemukan di Pal Lima," jelasnya.
Korban, saksi dan keenam pria yang melakukan penculikan tersebut, saat ini terus dilakukan pemeriksaan intensif oleh pihak penyidik Polsek Pontianak Barat.
"Kami saat ini melakukan pemeriksaan intensif terhadap korban, dan bagaimana peran pelaku. Pelaku ini sebenarnya rombongan, ada tujuh orang, jadi ada yang membawa, ada yang mengajak," ungkapnya.
Untuk itulah, pihaknya kini terus melakukan pemeriksaan intensif bagaimana awalnya korban itu dibawa. Agar pemberitaan tidak menjadi simpang siur.
"Dan bagaimana perlakuan terhadap korban, supaya masyarakat mengetahui kejadian yang sebenarnya," sambung Kapolsek.
Kepada wartawan, ibu satu anak bernama Dian mengaku saat diculik enam pria tersebut, ia ditarik dan sempat dianiaya di dalam mobil.
"Saya ditarik, terus dipukulin. Itu di Pal Lima, Sungai Jawi. Saya lagi nelpon di pinggir jalan," ujarnya.
Dian mengaku mengenali enam pelaku, menurutnya para pelaku adalah rekan kerjanya saat bekerja di Ngabang, Kabupaten Landak.