Pacu Ekspor Industri Mebel dan Kerajinan, HIMKI Gelar Roadshow ke Bandung
Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia (HIMKI) terus memacu ekpor hasil produksi untuk mengisi pasar dunia.
Penulis: Teuku Muhammad Guci Syaifudin
Editor: Sugiyarto
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Teuku Muh Guci S
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG – Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia (HIMKI) terus memacu ekpor hasil produksi untuk mengisi pasar dunia.
Mengingat Indonesia mempunyai potensi hutan produksi yang cukup luas dan memiliki sumber daya manusia yang melimpah.
Wakil Ketua Umum DPP HIMKI, Abdul Sobur, mengatakan, sektor industri mebel dan kerajinan merupakan salah satu industri penghasil devisa negara.
Pada 2015, ekpor mebel Indonesia tercatat 1,902 miliar dolar Amerika atau meningkat 1,3 persen dari 2014.
Peluang untuk meningkatkan pasar mebel dan kerajinan Indonesia di pasar dunia masih cukup besar.
“Peluang untuk meningkatkan pasar mebel dan kerajinan dan mebel di pasar dunia masih cukup besar, yang saat ini mencapai 141 miliar dolar Amerika. Sementara Indonesia baru mencapai miliar dolar Amerika," ujar Abdul kepada wartawan di Hotel Santika, Jalan Sumatra, Kota Bandung, Jumat (12/8/2016).
Diakui Abdul, dengan nilai realisiasi ekpor tersebut, Indonesia masih kalah dengan dua negara tetangga di Asia Tenggara, yakni Vietnam dan Malaysia.
Ia menyebut Indonesia berada di peringkat ketiga setelah Malaysia dan Vietnam terkait dengan realisasi ekpor hasil mebel dan kerajinan.
“Paling tinggi itu Vietnam dengan realiasi eksppor mereka di atas 7 miliar dolar Amerika. Tahun lalu 6,9 miliar. Yang kedua itu Malaysia dengan realisasi ekspor 2,4 miliar dolar Amerika,” kata Abdul.
Salah satu upaya untuk meningkatkan nilai ekspor mebel dan kerajinan dengan cara promosi dan pameran.
HMKI secara kontinyu menyelenggarakan pameran produk mebel dan kerajinan Indonesia yang bertaraf internasional di dalam negeri.
Kegiatan di Hotel Santikan sendiri merupakan rangkaian kegiatan Indonesia Internasional Furniture Expo (IFEX) yang akan diselenggarakan pada 2017.
“Perhelatan IFEX akan digelar kembali pada 11-14 Maret 2017 di Jakarta International Expo,” kata Abdul.
Dikatakan Abdul, IFEX merupakan pameran yang menghadirkan hampir seluruh pelaku utama industri mebel dan kerajinan Indonesia.
Ia menyebut, IFEX juga merupakan program unggulan HIMKI yang bertujuan untuk menunjukkan kepada dunia internasional mengenai perkembangan produk mebel dan kerajinan di Indonesia.
“Melalui pameran ini, para peserta dipertemukan dengan ribuan buyer, distributor, serta agen dari berbagai belahan dunia, mulai dari Eropa timur, tengah, dan Amerika Serikat,” kata Abdul.
Menurut Abdul, mebel dan kerajinan di Indonesia sangat dimintai dunia internasional. Satu di antaranya mebel dan kerajinan yang berbahan baku rotan.
Produk rotan Indonesia merupakan produk ramah lingkungan dan memiliki keunikan tersendiri yang dihasilkan tangan terapmpil.
“Produk mebel dan kerajinan berbahan baku rotan pernah menjadi produk mewah dan ikon di kawasan Eropa, Amerika, dan Asia Afrika."
"Mereka cenderung mengisi umahnya dengan mebel dan kerajinan berbahan natural rotan,” kata Abdul. (cis