Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kembar Siam yang Hebohkan Indonesia 29 Tahun Lalu, Tumbuh Jadi Wanita Pintar dan Cantik

Ana dan Ani mengalami dempet kepala di bagian ubun-ubun dan tanggal 21 Oktober 1987, keduanya jalani proses pemisahan di RS Cipto Mangunkusumo

Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in Kembar Siam yang Hebohkan Indonesia 29 Tahun Lalu, Tumbuh Jadi Wanita Pintar dan Cantik
Facebook/ Syakieb Sungkar
Yuliana dan Yuliani, bayi kembar siam yang sukses dipisahkan pada 21 Oktober 1987. 

TRIBUNNEWS.COM, YOGYAKARTA - Bayi kembar siam Yuliana dan Yuliani  yang dempet di ubun-ubun sekitar 29 tahun lalu kini tubuh menjadi wanita dewasa yang cantik dan berprestasi.

Kabar terkini Pristian Yuliana dan Pristian Yuliani yang lahir di Riau, 31 Juli 1987 itu dibagikan oleh akun Facebook Syakieb Sungkar pada Minggu (14/8/2016) malam.

Menurut Syakieb, salah seorang di antaranya sudah menjadi dokter dan yang lain sedang melakukan penelitian untuk gelar doktor di IPB.

Netizen Amelya yang mengaku berteman dengan keduanya selama kuliah di Padang mengatakan, Yuliana atau Ana adalah yang sedang berjuang untuk meraih gelar doktor.

"Selamat ya Ana Ani. Untuk Ana semoga gelar doktornya segera nempel di namanya. Amin," ujar Amelya mengomentari postingan Syakieb.

Saat dilahirkan di RS Tanjung Pinang Riau, Ana dan Ani mengalami dempet kepala di bagian ubun-ubun (craniopagus vertical).

Pada 21 Oktober 1987, keduanya sukses menjalani operasi pemisahan di RS Cipto Mangunkusumo selama 13 jam.

Berita Rekomendasi

Ini juga menjadi tonggak sejarah penting bagi kedokteran di Indonesia karena untuk pertama kalinya, operasi pemisahan kembar siam berhasil.

Operasi anak pasangan Tularji dan Hartini itu dipimpin oleh Prof. Dr. R.M. Padmosantjojo, yang kemudian menjadi orangtua angkat mereka.

Seperti dikutip dari Tabloid Nova, Ana dan Ani mengaku terinspirasi sosok dokter tersebut.

Ketika diwawancarai sewaktu masih duduk di SMA, kembar tersebut selalu mengirimi rapor pada Padmo ketika selesai ujian semester atau kenaikan kelas.

Bila naik kelas, profesor yang akrab mereka sapa Pakde itu akan membelikan sepatu, tas, ataupun keperluan sekolah lain. (tribunjogja.com/say)

Sumber: Tribun Jogja
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas