Di Lapas Kerobokan Margriet Megawe dan Agus Tay Tak Dapat Remisi
Kemarin nama Margriet CH Megawe dan Agus Tay tak masuk dalam daftar peraih remisi.
Editor: Dewi Agustina
Ditanya tentang keseharian di Lapas, Agus Tay menceritakan kesibukannya saat ini adalah ikut membantu membangun gereja yang kini pembangunannya tengah berjalan.
Dalam pergaulan pun Agus Tay tampaknya telah berbaur bersama warga binaan lainnya.
"Setiap hari bersama kawan lainnya, kan gereja ini dibangun dari hasil sumbangan kawan-kawan. Saya sudah merasa terbiasa hidup dan berbaur bersama kawan-kawan. Jadi tidak canggung lagi," terangnya.
Ditanya apakah pernah bertemu dan berbicara dengan mantan majikannya Margriet, Agus Tay menyatakan sama sekali tidak pernah berbincang.
Walaupun saat ada kegiatan seperti peringatan hari kemerdekaan ini, keduanya tampak duduk berjauhan.
Margriet terlihat ikut di barisan paduan suara bersama warga binaan perempuan lainnya.
"Saya tidak pernah bertemu dia, ngobrol juga tidak pernah," ujarnya.
Selama aktif berkegiatan di geraja lapas, Agus Tay tidak pernah melihat mantan majikannya tersebut sembahyang atau pun ikut berkegiatan.
"Dia tidak pernah sembahyang di gereja. Jarang keluar, kalau keluar pada saat ada acara seperti ini," ucap Agus Tay.
Selama menjalani hukuman Agus Tay mengaku belum pernah dikunjungi sanak keluarganya.
Ia berharap setelah gereja selesai dibangun dirinya akan mengabdikan diri di sana.
Namun karena status hukumnya belum tetap untuk sementara Agus Tay membantu membangun gereja.
Dari data tahun 2016 jumlah keseluruhan narapidana dan tahanan Lapas Kerobokan 1.125 orang, dengan rincian narapidana sebanyak 730 orang dan 395 tahanan.
Sedangkan untuk warga binaan yang diusulkan mendapat remisi sebanyak 456 orang. Terdiri dari warga Indonesia 436 orang dan warga negara asing 20 orang.