Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ini Kronologis Ditemukannya Pemilik Salon Fara Tak Bernyawa

Menurut keterangan yang diterima pihaknya, warga yang pertama kali melihat yakni keluarga korban, Edi Hermawan dan kakak ipar korban Udin.

Penulis: Tito Ramadhani
Editor: Wahid Nurdin
zoom-in Ini Kronologis Ditemukannya Pemilik Salon Fara Tak Bernyawa
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/TITO RAMADHANI
Jenasah Fara dimasukan ke dalam peti usai diotopsi di ruang Jenasah RSUD dr Sudarso. Untuk kemudian di antar menggunakan mobil jenasah Yayasan Mujahidin Pontianak, ke rumah duka di Pontianak Barat, Sabtu (20/8/2016). 

Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Tito Ramadhani

TRIBUNNEWS.COM, PONTIANAK - Warga simpang Jl Karet - Jl Komyos Sudarso sontak geger setelah ditemukannya jasad Dharma Putra Nurdin alias Fara alias Ucu (30) dalam kondisi tak bernyawa di dalam Salon Fara di Jl Komyos Sudarso (depan Jl Karet), RT 03/RW 16, Kelurahan Sungai Beliung, Pontianak Barat, Jum'at (19/8/2016) sekitar pukul 22.30 WIB.

Kapolsek Pontianak Barat, Kompol Joko Sulistiono mengungkapkan kronologis ditemukannya jasad waria pemilik Salon Fara ini.

Menurut keterangan yang diterima pihaknya, warga yang pertama kali melihat yakni keluarga korban, Edi Hermawan dan kakak ipar korban Udin.

"Saksi yang pertama kali melihat, Edi Hermawan (40), warga Gg Tri Dharma Laut, Jl.Komyos Sudarso. Yang ditemani kakak ipar korban bernama Udin," ungkap Kapolsek, Sabtu (20/8/2016).

Kompol Joko memaparkan, saat ditemukan korban dalam keadaan berbaring diatas tempat tidur. Dan tampak mengenakan baju singlet putih, celana corak bunga-bunga warna kuning.

"Kondisi tubuh korban sudah membengkak dan kulit dominan membiru," paparnya.

Berita Rekomendasi

Kapolsek menguraikan, kronologis ditemukannya korban berdasarkan keterangan sejumlah saksi kepada pihaknya.

Kecurigaan pihak keluarga, berawal dari tidak adanya kontak korban dalam dua hari terakhir. Sementara saat dihubungi, telepon seluler milik korban tidak dapat dihubungi.

"Sudah dua hari Hp korban tidak dapat dihubungi, terkait hal tersebut pada hari ketiga. Karena merasa kawatir, kakak korban bernama Siti Nurbaya kemudian mengunjungi Salon Fara tersebut tetapi tidak ada tanda yang jelas," urainya.

Lanjut Kapolsek, kakak korban kemudian menemui Ketua RT, Anwar (45) yang rumahnya berada di samping salon Fara.

Usai bertemu, Siti lantas pulang memberitahu saksi Edi, dan Edi pun langsung menuju  pergi ke salon tersebut, karena curiga Edi bersama Udin sempat memeriksa ke belakang, namun atas saran warga akhirnya didobraklah pintu belakang.

"Langsung mendobrak pintu belakang salon dan masuk. Ketika sampai di kamar dalam salon, ditemukan mayat korban. Karena panik, para saksi pun kemudian keluar memberitahu ketua RT, dan kemudian dilanjutkan menghubungi Polsek Pontianak Barat," terang Kapolsek.

Setelah mendapatkan informasi, personil Polsek Pontianak Barat langsung menuju lokasi. Mengamankan dan olah TKP (Tempat Kejadian Perkara), kemudian mengumpulkan sejumlah keterangan saksi. Memasang garis polisi (police line), membawa jenazah untuk kemudian dititipkan ke ruang jenasah RSUD dr Sudarso, dan mengamankan sejumlah barang bukti.

"Untuk mengetahui penyebab kematian, harus dilakukan otopsi dan pihak keluarga pun menyetujui karena kondisi jenasah sudah membusuk," sambung Kapolsek.

Fara diketahui kelahiran 19 Desember 1985, ia merupakan warga Gg Gunung Jati, RT 02/ RW 10, Jl H R A Rahman, Kelurahan Sui Jawi, Pontianak Kota.(*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas