Tembak Panitera PN Jeneponto, Kapolda Sulsel Bantah Kasat Narkoba Mabuk
Pada saat itu, terjadi percekcokan antara dua kelompok orang yang nyaris berujung bentrokan.
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, MAKASSAR - Kepala Polda Sulawesi Selatan, Inspektur Jenderal (Irjen) Anton Charliyan, membantah Kasat Narkoba Polres Jeneponto, AKP Arivalianto Bermuli, dalam keadaan mabuk ketika menembak Panitera Pengadilan Negeri Jeneponto, Abdi Burhan (43), di sebuah tempat hiburan malam (THM) di Jeneponto.
"Kasat Narkoba tidak lagi mabuk. Dia bersama tim mau tangkap orang di THM. Tidak ada itu Kasat Narkoba sedang minum miras bersama pemakai narkoba," kata Anton ketika dikonfirmasi, Sabtu (27/8/2016).
Anton menjelaskan kronoligi kejadian penembakan yang diterimanya. Anak buahnya bersama tim melakukan pemantauan di THM.
Pada saat itu, terjadi percekcokan antara dua kelompok orang yang nyaris berujung bentrokan.
"Terjadi percekcokan dua kelompok yang bawa kayu dan senjata tajam. Untuk melerai percekcokan itu, Kasat Narkoba melepaskan tembakan ke atas. Peluru itu mantul di atap dan di lantai hingga kena paha," kata Anton.
Meski begitu, sambung Anton, pihaknya tetap akan memeroses Kasat Narkoba AKP Arivalianto Bermuli yang telah melepaskan tembakan hingga melukai orang lain.
Demikian pula dengan percekcokan itu, Polres Jeneponto tetap melakukan pengusutan.
"Tim Propam Polda sudah kami terjunkan. Kami tetap proses Kasat Narkoba dan kasus percekcokan antara panitera dengan orang lain hingga terjadi penembakan," kata dia.
Panitera PN Jeneponto, Abdi Burhan, ditembak AKP Arivalianto Bermuli di sebuah THM di Jalan Lingkar, Kecamatan Binamu, Kabupaten Jeneponto pada Kamis malam lalu.
Akibatnya, sebutir peluru bersarang di panggul kanan korban dan akan menjalani operasi pada Sabtu ini di RS Bhayangkara, Makassar.
Dari keterangan korban kepada wartawan saat ditemui di RS Bhayangkara Makassar, diri ditembak karena terlibat percekcokan dengan teman Kasat Narkoba, Lallo, yang dikenalnya sebagai pemakai narkoba.
"Lallo lagi minum sama Pak Kasat dan Lallo berteriak bilang mana orangnya pengadilan. Saya juga lihat Pak Kasat datangi saya dan kasih keluar pistolnya," kata Andi Burhan kepada sejumlah wartawan saat dirawat di rumah sakit.(Kontributor Makassar, Hendra Cipto)