Penyerang Pastor di Gereja Stasi Santo Yosep Ternyata Anak Pengacara Senior di Medan
Ivan Armadi Hasugihan, pelaku percobaan pembunuhan pastor dengan pisau dan bom bunuh diri di Gereja Stasi Santo Yosep, ternyata anak pengacara senior.
Penulis: Jefri Susetio
Editor: Dewi Agustina
"Dalam waktu dekat nanti ada berkembang. Nanti akan kita sampaikan," ungkapnya.
Kesaksian jemaat
Polisi berhasil menangkap pelaku percobaan bom bunuh diri di Gereja Katolik Stasi Santo Yosep di Jalan Dr Mansur Medan, Minggu (28/8/2016) pagi.
Pelaku berinisial IAH (18), itu diamankan ke Polda Sumut dengan kondisi tubuh dan wajah penuh luka.
Dalam serangan tersebut, Pastor Albert S Pandingan mengalami luka ringan pada lengan kirinya.
Saksi mata menyatakan bahwa pelaku berusaha menyerang saat pastur akan berkutbah.
"Anak itu lari, di tasnya ada keluar percikan api," kaat seorang jemaat.
Dikabarkan pula, seorang mahasiswa yang juga jemaat gereja sempat melihat pelaku sempat sibuk seperti merakit sesuatu di dalam gereja sebelum melakukan serangan.
Reza, pegawai minimarket yang berada tidak jauh dari lokasi ketika berbincang dengan Tribun Medan (Tribunnews.com Network) mengaku melihat jemaat berlarian dari gereja saat terjadinya peristiwa.
"Tadi berhamburan para jemaat itu kulihat. Ada yang teriak-teriak. Lari orang itu keluar dari gerejanya. Katanya ada bom," ujarnya di lokasi kejadian.
Rio, jemaat yang ada di gereja saat kejadian menceritakan dia awalnya tidak sadar kalau ada yang membawa bom dan berusaha menyerang pastor dalam gereja.
"Tadi kan asik ikut ibadah, eh tiba-tiba banyak yang heboh. Kami pun langsung keluar dari gereja," ujarnya.
(tio/tribun-medan.com)