Wakil Ketua Komisi VIII DPR: Jangan Ada yang Bikin Keruh Situasi di Medan
Wakil Ketua Komisi VIII DPR Sodik Mudjahid berharap tidak ada pihak yang memperkeruh situasi terkait teror di Medan.
Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua Komisi VIII DPR Sodik Mudjahid berharap tidak ada pihak yang memperkeruh situasi terkait teror di Gereja Santo Yosep, Medan.
Ia meminta umat dan tokoh agama tidak terpancing dengan aksi teror tersebut.
"Bangun terus kerukunan umat beragama. Jaga terus tempat ibadah. Harus dengan BIN sekarang, TNI yang hebat dan Kapolri baru, hal semacam ini tidak terjadi lagi di Indonesia," kata Sodik ketika dikonfirmasi, Minggu (28/8/2016).
Politikus Gerindra itu juga mengngingatkan kaum muda yang memiliki idealisme dan semangat juang agar menyalurkan semangatnya untuk membangun bangsa.
"Memberantas kemiskinan dan kebodohan jangan terporovokasi untuk membela agama dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan semangat agama," imbuhnya.
Sebelumnya, puluhan personel Polresta Medan dan Brimob Polda Sumut menutup sementara Jalan Dr Mansyur, Minggu (28/8/2016) pagi.
Penutupan berlangsung sekitar 30 menit karena ditemukannya bom di Gereja Katolik Stasi Santo Yosep.
Seorang jemaah gereja, Taufan mengatakan, ketika Pastor Albert S Pandingan ingin berkhotbah di atas mimbar, tiba-tiba seorang pemuda menghampiri pastor.
"Kejadiannya sekitar pukul 08.30 WIB. Ketika pastor berjalan menuju mimbar seorang pemuda datang mengejar. Saya melihat pria itu memegang pisau dapur dan diduga bom rakitan," katanya di seputaran gereja.
Melihat adanya pemuda yang mendekat, Pastor Albert lari menjauh dari pemuda tersebut. Alhasil, jemaah gereja panik berhamburan dan melapor kepada polisi.