Waspadai Penipuan Berkedok Lowongan Kerja di Situs Online, Ini Modusnya
Di Polsek Batam kota ada sekitar lima laporan yang sama terkait penipuan dengan modus seperti ini
Penulis: Eko Setiawan
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribun Batam, Eko Setiawan
TRIBUNNEWS.COM, BATAM - Penipuan bekedok lowongan kerja kembali memakan korban di Kota Batam.
Kali ini Bestari (22) Pencaker yang tinggal di Batam Centre membuat laporan ke Polsek Batam Kota karena sudah tertipu sebanyak Rp 3,2 juta.
Bestari datang bersama sang ayah Saigu (49) dan Misniati (42) untuk melaporkan penipuan yang dialaminya.
Dari ceritanya diketahui, kalau Loker tersebut membutuhkan orang untuk bekerja di Perusahaan Listrik Negara (PLN) yang akan ditempatkan di Batam.
"Saya awalnya melihat dari internet kalau ada lowongan kerja. Dia bilang PLN lagi butuh orang. Makanya saya bikin lamaran melalui email," sebut Bestari bercerita, Senin (5/9/2016) siang.
Setelah memasukan lamaran via email, beberapa hari kemudian email Bestari dibalas dan di sana diberitahukan kalau Bestari lolos dalam tahap verifikasi pertama.
Setelah itu, untuk melanjutkan ketahap selanjutnya, Bestari harus ke Jakarata.
Mereka menjanjikan kalau semua akomodasi dari tiket pesawat hingga penginapan ditanggung pihak perusahaan.
Namun untuk sementara mereka meminta uang Rp 3,2 juta.
Pihak perusahaan berjanji akan mebayarnya setelah Bestari sampai di Jakarta.
"Katanya untuk biaya kita tanggung setengah dulu, sampai disana mereka bayar. Setelah saya kirim uang, kemudian no orang itu tidak aktif lagi. Rencananya saya berangkat itu tanggal 7 September besok," sebutnya.
Merasa tertipu, akhirnya Bestari didampingi pihak keluarga membuat laporan ke Polsek Batam kota.
Lucunya lagi, bukan dia saja yang membuat laporan.
Menurut petugas SPK Polsek Batam kota, ada sekitar lima laporan yang sama terkait penipuan dengan modus seperti ini.
"Sudah beberapa hari ini banyak yang melapor seperti ini. Bukan PLN saja, pelaku juga mencantumpakan perusahaan lain juga," sebut petugas SPK di Mapolsek Batam kotam
Saigu, orang tua Bestari mengaku sedih dengan adanya penipuan bermodus Loker tersebut.
Pasalnya, uang Rp 3,2 juta tersebut adalah uang tabungan dia selama menjadi sekuriti di sebuah perumahan. Sedikit demi sedikit ia menabung untuk keperluan mendesak.
Ia mau memberikan uang tersebut karena sudah percaya kalau anaknya bisa lulus dan bekerja di PLN.
Apalagi pelaku menjanjikan akan mengembalikan lagi uang tersebut.
"Sekarang bagaimana saya mau percaya, uang dikirim, nomer ponsel pelaku sudah tidak aktif lagi," terang Saigu.