Tanduk Sapi Berhias Emas Diarak Keliling Kampung Sebelum Dikurbankan
Di Situbodo, sapi didandani layaknya pengantin, lalu diarak keliling kampung sebelum disembelih.
Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan Surya, Izi Hartono
SURYA.CO.ID, SITUBONDO - Seekor sapi berbobot 1 ton 170 kilogram diarak keliling kampung sebelum disembelih untuk kurban. Sapi ini pun dihias.
Sapi jenis simental yang meraih juara satu kontes ternak di Jawa Timur pad 2015 lalu itu dibeli H Nur Muhammad Khalid, tokoh masyarakat asal Desa Talkandang, Situbondo.
Tak hanya diarah, sapi kurban didandani dengan berbagai asesoris layaknya pengantin. Selain dikalungi bunga melati, sapi berwarna merah ini dihiasi perhiasan emas di tanduknya.
"Atas nikmat Allah saya diberi rejeki. Sehingga setiap tahun bisa istikamah melaksanakan ibadah kurban," ujar Nur kepada SURYA Online.
Kurban ini dilakukan semata-mata untuk mengikuti jejak Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail serta Nabi Muhammad SAW.
"Saya ingin meneruskan nenek moyang kami, kalau tidak melaksanakan seperti masih punya utang. Yang terpenting saya bisa berbagi dengan warga sekitar, terutaman anak yatim dan fakir miskin," kata pengusaha ini.
Dia sengaja menyembeli kurban ukuran besar karena sudah dianjurkan kurban harus bagus dan ganteng. "Katanya hewan kurban ini dijadikan kendaraan kita saat pulang nanti di Surga," tukas dia.
Dia sengaja mengarak hewan kurbannya tidak lain untuk menyemarakkan syiar Islam. "Yang kami kurban, satu ekor sapi dan dua ekor kambing," katanya.
Pantauan SURYA Online, untuk menyembeli sapi dengan bobot satu ton 1.7 kuintal melibatkan puluhan orang warga.
Sapi berbandan besar itu roboh setelah empat kakinya dan ditarik puluhan orang dengan mengikatkan ke pohon mangga.
Baru setelah roboh dan kondisinya aman, sang pengusaha asal Desa Talkandang mengambil sebilah pedang sembari mengumandang takbir dan memotong leher sapi kurbannya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.