Aktivitas PSK di Gubuk Reot Ini, Bikin Kades Pemecutan Kaja Pusing
Terkait indikasi ada oknum anggota Satpol PP yang ikut bermain dalam bisnis prostitusi itu, Alit Wiradana membantah
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribun Bali I Wayan Erwin Widyaswara
TRIBUNNEWS.COM, DENPASAR - Aktivitas pekerja seks komersial (PSK) di Jalan Himalaya Utara III, Banjar Kerta Sari, Desa Pemecutan Kaja, Denpasar Utara, Bali sangat meresahkan.
Sebenarnya akhir Mei 2016 lalu, tim gabungan yang terdiri dari Satpol PP, kepolisian, dan aparat desa sempat merazia lokalisasi di semak-semak ini.
Waktu itu ada beberapa PSK yang digiring ke kantor Satpol PP Denpasar dan para PSK itu kemudian diklaim telah dipulangkan ke daerah asalnya.
Namun, alih-alih tempat prostitusi liar itu tutup, justru besoknya kembali buka.
Kepala Satpol PP Kota Denpasar, Ida Bagus Alit Wiradana kaget juga mendengar tempat prostitusi terselubung ini kembali beroperasi.
Padahal, kata dia, sejumlah PSK di sana sudah dipulangkan ke daerah asalnya melalui dinas sosial.
"Apabila memang masih beroperasi, kami akan kembali menggelar penertiban bersama dengan tim gabungan," katanya melalui pesan singkat (SMS) kepada Tribun Bali.
Terkait indikasi ada oknum anggota Satpol PP yang ikut bermain dalam bisnis prostitusi itu, Alit Wiradana membantah.
Bahkan, apabila terbukti, ia menyarankan untuk melaporkan ke pihak-pihak yang berwenang.
“Tidak ada anggota Satpol PP Kota Denpasar yang berbuat melanggar aturan. Anggota kami sudah komitmen melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya sesuai dengan aturan. Tidak ada persekongkolan dengan pihak pelanggar,” jelas Alit Wiradana.
Kepala Desa Pemecutan Kaja, AA Ngurah Arwatha mengaku sudah berkali-kali hendak menertibkan tempat prostitusi ini.
Namun pihaknya selalu dibuat pusing tujuh keliling oleh pemilik tempat prostitusi itu.
Pasalnya, setiap didatangani, tempat tersebut selalu sepi.
“Kita sudah beberapa kali tertibkan, dan selalu kucing-kucingan,” akunya.