Disandera Tiga Bulan, Kru Tug Boat Charles 00 Belum Jelas Kapan Dibebaskan
Komunikasi terakhir yang dilakukan pada selasa (20/9) siang, lima kru kapal yang masih disadera semua dalam keadaan yang baik-baik saja
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribun Timur Christoper Desmawangga
TRIBUNNEWS.COM, SAMARINDA - Hingga saat ini lima anak buah kapal (ABK) Tug Boat (TB) Charles 00, yang telah disandera sejak tanggal 20 juni silam, belum diketahui kapan akan dibebaskan oleh Abu Sayyaf, yang telah menyandera kelimanya sekitar kurang lebih tiga bulan.
Bahkan, kabar mengenai pembebasan yang akan terjadi pada tanggal 20 september ini, juga belum jelas kepastiannya.
Tak hanya itu saja, berulang kali keluarga ABK telah mendatangi tim crisis center di Jakarta guna memastikan bahwa pemerintah memang serius untuk membebaskan keluarga mereka.
Publik Eksternal PT PP Rusianto Bersaudara, Taufik Qurrahman menjelaskan, perusahaan tengah intens dalam berkomunikasi dengan pihak penyandera.
Bahkan dalam komunikasi terakhir yang dilakukan pada selasa (20/9) siang, lima kru kapal yang masih disadera semua dalam keadaan yang baik-baik saja.
"Seluruh ABK dalam keadaan yang baik, kami pun mohon dukungan dari masyarakat untuk dapat segera menemukan titik temu penyelsaian dan pembebasan seluruh ABK kami," tuturnya saat ditemui di kantor pusat PT PP Rusianto Bersaudara di jalan Nakhoda, Selasa (20/9/2016).
Banyak yang bertanya-tanya, kenapa kru kapal TB Charles 00 hingga saat ini belum dibebaskan, sedangkan 3 ABK nelayan milik perusahaan Malaysia, asal NTT telah dibebaskan oleh Abu Sayyaf, kendati kru kapal TB Charles 00 lebih dulu disandera dibandingkan 3 kru kapal tersebut.
Taufik pun mengaku tidak bisa berspekulasi mengenai hal tersebut, dan dia menyarankan untuk menanyakan langsung ke pihak penyandera saja.
"Saya tidak bisa berspekulasi tentang hal itu, pertanyaan itu lebih tepatnya ditanyakan langsung ke Abu Sayyaf. Yang jelas kami beserta tim crisis center tengah berupaya keras untuk membebaskan mereka, hingga saat ini kami masih lakukan langkah negosiasi," ungkapnya.
Ditanya mengenai opsi pembayaran uang tebusan, dirinya mengaku pembayaran uang tebusan menjadi salah satu pertimbangan, namun dirinya tidak memiliki data tentang besar kecilnya angka uang tebusan tersebut.
"Yang jelas saat ini pemerintah tengah lakukan upaya terbaik untuk pembebasan," tutupnya.
Diberitakan sebelumnya, tanggal 20 juni silam, TB Charles 00 yang menarik kapal tongkang Robby dari Filipina menuju tanah air dibajak oleh kelompok bersenjata Filipina yang diketahui belakang bernama Abu Sayyaf, lalu kelompok islam ekstrimis itu membawa 7 kru kapal, dan membiarkan 6 ABK lainnya untuk melanjutkan pelayaran ke tanah air.
Lalu, tanggal 17 agustus, penyandera membeaskan 2 ABK, yang dikabarkan sebagai hadiah kemerdekaan, Ismail yang bertugas sebagai maulim 1 dan M Sofyan sebagai oilman bisa bernafas lega karena terlepas dari jerat penyandera, dan saat ini keduanya sudah berada di Indonesia, namun tidak diketahui keberadaannya.