Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Duh, Ada Oknum Pejabat Riau Jadi Pelanggan PSK di Bawah Umur

Kenyataan yang sangat miris karena mereka mapan secara usia dan penghasilan memilih anak-anak sebagai objek

Penulis: Budi Rahmat
Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in Duh, Ada Oknum Pejabat Riau Jadi Pelanggan PSK di Bawah Umur
Kompas.com
Ilustrasi PSK 

Laporan Wartawan Tribun Pekanbaru, Budi Rahmat

TRIBUNNEWS.COM, PEKANBARU - Terkuaknya prostitusi online di wilayah Pekanbaru memantik kegerahan Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA) Riau.

Ketua Komnas PA Riau, Ester Yuliani menyebutkan siap membeberkan informasi lewat kerjasama tim baik dari pemerintah daerah, Polri, pemerhati anak untuk mencarikan solusi dari keterlibatan anak pada kegiatan terlarang tersebut.

"Dari beberapa kasus yang sudah kami tangani, saya mendapatkan informasi bahwa ada beberapa oknum pejabat yang menjadi pelanggan. Kenyataan yang sangat miris karena mereka mapan secara usia dan penghasilan mengapa harus memilih anak-anak sebagai objek," terang Ester dikonfirmasi, Kamis (22/9/2016) kemarin.

Namun menurut Ester, yang terpenting mencari solusi dengan cara semua pihak bekerjasama.

"Termasuk rekan media sendiri. Sama-sama kita mengawasi dan mencarikan solusinya," ujar Ester.

Menyinggung keterlibatan oknum pejabat, Ester mengatakan tidak akan berbicara yang bersangkutan dari instansi mana.

Berita Rekomendasi

Namun dikatakannya, ada beberapa yang memang menggunakan service dari anak-anak.

"Pada umumnya anak yang terlibat sama sekali tidak menyadari sudah menjadi korban. Ini yang harusnya kita selamatkan," terang Ester.

Polda Riau mengungkap prostitusi online, Selasa (21/9/2016) dan berhasil menangkap tiga orang mucikari.

Polisi juga menyelamatkan lima orang anak di bawah umur yang menjadi korban eksploitasi.

Modus tersangka menjual korban ke pelanggan dengan tarif mulai dari Rp 3 juta dan ditawarkan melalui media sosial Facebook.


Sebelum pengungkapan prostitusi online oleh Polda Riau, Polresta Pekanbaru juga pernah menangani kasus serupa.

Mucikari dengan inisial DN diringkus di salah satu hotel di Pekanbaru pada Oktober 2015 silam
Tersangka menjajakan pada umumnya mahasiswa lewat BBM.

Anak asuh DN terbilang banyak dan harga yang ditawarkan mulai dari Rp 2 juta.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas