Maling Berpedang Ambruk Diberondong Pelor, Sempat Hunuskan Pedang ke Polisi
Begitu terguling, Sholeh bangkit menghunuskan pedang ke arah Aiptu Kasum yang memotong laju motornya. Terjadilah duel berdarah.
Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan Surya, Zainuddin
SURYA.CO.ID, SURABAYA - Lima anak peluru bersarang di tubuh Abdurahman Sholeh (43) karena berusaha melawan polisi yang hendak menangkapnya, Minggu (25/9/2016) dini hari.
Warga Jeddih, Socah, Bangkalan, Madura, ini ambruk di belakang Polsek Simokerto, Surabaya, Jawa Timur.
Di antara anggota komplotan maling mobil ini, Sholeh bertindak sebagai eksekutor. Residivis kasus kepemilikan senjata tajam dan pencurian kendaraan bermotor ini lihai merekrut anggota baru.
Saat bertemu sejumlah anggota polisi yang menyergapnya Sholeh sedang bersama tersangka berinisial JA, anggota yang baru direkrut mencuri mobil Mitsubishi L300.
Kasatreskrim Polrestabes Surabaya, AKBP Shinto Silitonga, mengatakan Sholeh sudah menjadi target operasi anggota kepolisian sejak lama. Tak kurang ia sudah mencuri puluh Mitsubishi L300 di Surabaya.
Petugas langsung mengejarnya mengetahui Sholeh berada di belakang Polsek Simokerto. Laju motor yang dikemudikan Sholeh dipotong petugas sehingga motor kedua belah pihak terguling.
"Dia langsung bangkit dan menghunuskan pedang," kata Shinto.
Sabetan pisau mengakibatkan Aiptu Kasum mengalami luka bacok di perut, tangan kanan, dan telapak tangan kanan. Ia harus menerima 21 jahitan akibat luka tersebut.
Petugas langsung memberondong peluru ke arah Sholeh. Lima peluru bersarang di lengan kiri, pipi, dada, dan kepala sisi kanan Sholeh yang seketika tewas.
Sholeh tidak pernah membawa mobil curian ke Madura. Setelah mencuri mobil dia menyerahkan mobil curian kepada temannya untuk dibawa ke Madura.
"Sebelum beraksi mereka selalu pesta sabu di tempat hiburan malam. Makanya mereka beraksi pada pagi hari," tambah Shinto.