Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Siswa Harus Jalan Kaki Berkilo-kilometer ke Sekolah, Dishubkominfo Usulkan Bus Sekolah

Para siswa di beberapa wilayah di Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong) harus berjalan kaki berkilo-kilometer

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Siswa Harus Jalan Kaki Berkilo-kilometer ke Sekolah, Dishubkominfo Usulkan Bus Sekolah
TRIBUN MANADO/ALDI PONGE
Dua pelajar berjalan kaki di jalan antara Desa Molobog dan Kampung Baru, Kecamatan Nuangan, Bolmong Timur, Jumat (9/9/2016). Banyak siswa terpaksa berjalan kaki karena tak tersedia transportasi umum. 

TRIBUNNEWS.COM, LOLAK - Para siswa di beberapa wilayah di Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong) harus berjalan kaki berkilo-kilometer untuk mencapai sekolah mereka. Sedikit sekali angkutan umum yang bisa mengangkut mereka ke sekolah.

Kondisi tersebut menjadi alasan Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informasi (Dishubkominfo) Bolmong mengajukan proposal ke Kementerian Perhubungan untuk pengadaan bus sekolah.

"Proposalnya sudah kami ajukan ke pemerintah pusat melalui Kementerian Perhubungan RI. Dalam proposal tersebut kami memohon tujuh buah bus yang dikhususkan bagi anak-anak sekolah," ujar Kepala Dishubkominfo Eka Korompot, Minggu (25/9).

Disamping mengajukan proposal ke kementerian, pihaknya akan menganggarkan untuk pembuatan halte bus. Pembuatan halte ini akan masuk dalam anggaran pendapatan dan belanjan daerah (APBD).

"Jadi sebelum permintaan bus sekolah disetujui kita akan siapkan lebih dulu haltenya. Halte bakal dibangun di depan sekolah," ujar Eka.

Orangtua siswa menyambut positif rencaba Dishubkominfo. Yudiawan, warga Desa Solog, mengatakan, selama ini para siswa terpaksa harus mengambil jalan pintas untuk bisa cepat mencapai sekolah mereka.

"Terkadang mereka juga menumpang di mobil pickup untuk menghemat ongkos, tapi ini justru membahayakan keselamatan mereka," kata Yudiawan.

Berita Rekomendasi

Ia mengatakan sangat mendukung rencana pemerintah untuk mengadakan bus sekolah. "Program yang bagus dan semoga pemerintah pusat bisa menyetujuinya, sehingga anak-anak tak perlu lagi berjalan kaki jauh-jauh," kata dia.

Saat ini, para pelajar hanya mengandalkan bentor sebagai alat transportasi. Jika sedang beruntung mereka menumpang kendaraan yang lewat.

Namun, kebanyakan mereka berjalan kaki, seperti biasa terlihat di daerah Inobonto, Bolaang, Sangtobolang, Dumoga, dan Passi Barat atau pun Passi Timur. (maickel karundeng)

Sumber: Tribun Manado
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas