Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kemensos Siapkan 3200 Tagana Psikososial Untuk Pengikut Dimas Kanjeng

Tak hanya memberikan terapi, Khofifah mengaku, pihaknya juga menyiapkan sarana trasportasi bagi para pengikut Kanjeng Dimas.

Penulis: Teuku Muhammad Guci Syaifudin
Editor: Wahid Nurdin
zoom-in Kemensos Siapkan 3200 Tagana Psikososial Untuk Pengikut Dimas Kanjeng
Surya/Galih Lintartika
Padepokan Dimas Kanjeng Taat Pribadi di Desa Wangkal, Kecamatan Gading, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur. SURYA/GALIH LINTARTIKA 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Teuku Muh Guci S

TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Kementerian Sosial menyiagakan 40 taruna siaga bencana (Tagana) di padepokan Dimas Kanjeng Taat Pribadi, Dusun Cengkelek, Desa Wangkal, Kecamaan Gading, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur.

Tim tagana itu disiapkan untuk memberi terapi pengikut Kanjeng Dimas yang masih bertahan di padepokan tersebut.

"Kami sudah siapkan 3200 Tagana yang punya skil psikososial. Jadi sekira empat hari, sudah ada 40 tagana yang punya kemampuan itu disiapkan di sana. Jadi yang mau terbuka sudah bisa langsung dapat layanan," kata Menteri Sosial, Khofifah Indar Parawansa, kepada wartawan di Sabuga, Jalan Taman Sari, Kota Bandung, Selasa (11/10/2016).

Diakui Khofifah, masih banyak pengikut pria yang disebut-sebut bisa menggandakan uang itu belum memanfaatkan keberadaan tim tagana itu.

Sebab diakui jika masih banyak pengikut Kanjeng Dimas yang belum mau terbuka terkait dengan kondisinya di padepokan tersebut.

"Sebagian besar masih tertutup. Kalau kemudian terbuka maka proses terapi bisa dilakukan di tempat," kata Khofifah.

Berita Rekomendasi

Tak hanya memberikan terapi, Khofifah mengaku, pihaknya juga menyiapkan sarana trasportasi bagi para pengikut Kanjeng Dimas.

Kemensos, kata dia, juga akan memberikan uang bagi pengikut Kanjeng Dimas yang ingin pulang namun tak memiliki biaya.

"Kalau pulangnya di daerah Pulau Jawa bisa disuport dengan Damri, kalau di luar Pulau Jawa dengan Pelni," ujar Khofifah.

Khofifah mengatakan, pihaknya memang sudah menjalin kerjasama dengan Damri dan Pelni untuk pemulangan TKI. Namun kerjasama itu juga bisa dilakukan menjadi korban bencana sosial.

"Dinas Sosial Kabupaten Probolinggo menyebut ini bencana sosial," kata Khofifah seraya menyebut setiap pengikut Kanjeng Dimas yang ingin pulang namun tak memiliki biaya akan mendapatkan jaminan hidup sebesar
Rp 900 ribu sekali. (cis)

Sumber: Tribun Jabar
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas