Polisi Bongkar Makam Zulfah Lalu Diotopsi, Hasilnya Sungguh Mengejutkan
Proses otopsi jenazah dilakukan dokter forensik dari RS Bhayangkara Polda Riau, Supriyanto
Penulis: Budi Rahmat
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribun Pekanbaru, Budi Rahmat
TRIBUNNEWS.COM, PEKANBARU - Otopsi mendalam dilakukan polisi untuk mengungkap tewasnya Zulfah (54) yang tewas di rumahnya di Jalan Jalan Kuansing Gang Maharatu, Kecamatan Marpoyan Damai pada Sabtu (14/10/2016).
Polisi menggali kembali pusara korban untuk mengetahui pasti kondisi jasad untuk penyelidikan, Minggu (23/10/2016)
Proses otopsi jenazah dilakukan dokter forensik dari RS Bhayangkara Polda Riau, Supriyanto.
Hasilnya, adanya bekas tekanan di bagian leher serta terdapat retakan di tengkorak kepala sebelah kanan dan kiri korban.
Kapolsek Bukit Raya, Kompol Hendrik mengatakan, otopsi dilakukan untuk melengkapi berkas penanganan kasus dugaan pembunuhan tersebut.
Menurutnya dengan adanya bukti ril dari pemeriksaan ini akan menjadi alat bukti adanya tindak kekerasan pada jasad korban.
Jasad Zulfah ditemukan di kamarnya dalam posisi telentang di atas tempat tidur, Sabtu (14/10/2016) siang.
Diduga perempuan 54 tahun itu menjadi korban pembunuhan karena sebagian mulut dan hidungnya mengeluarkan darah.
Korban diketahui tinggal di rumahnya di Jalan Kuansing Gang Maharatu, Kecamatan Marpoyan Damai berdua dengan suaminya bernama Usman.
Saat korban ditemukan suami korban tidak berada di rumah.