Sumardi Akhiri Hidupnya karena Ketahuan Selingkuh
Sumardi (43), warga Dukuh Petung, Desa Binade, Kecamatan Ngrayun, Kabupaten Ponorogo nekat mengakhiri hidupnya dengan tragis.
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, PONOROGO - Sumardi (43), warga Dukuh Petung, Desa Binade, Kecamatan Ngrayun, Kabupaten Ponorogo nekat mengakhiri hidupnya dengan tragis.
Guru SD Binade itu ditemukan tewas gantung diri di pohon cengkeh oleh ibu kandungnya sendiri.
Sumardi gantung diri karena ketahuan berselingkuh dengan tetangganya oleh mertua.
"Korban ditemukan sudah tewas gantung diri oleh ibu kandungnya, Nyani (70), di kebun cengkeh milik Suwandi, Sabtu (5/11/2016).
Diduga korban nekat bunuh diri karena malu aibnya berselingkuh dengan tetangganya ketahuan mertuanya," ujar Kasubag Humas Polres Ponorogo, AKP Sudarmanto kepada Kompas.com, Minggu (6/11/2016).
Sudarmanto mengatakan, kasus itu bermula ketika ibu mertua Sumardi, Jarmini menanyakan hubungan gelap korban dengan tetangganya bernama Payem, Kamis (3/11/2016) malam.
Rencananya kasus perselingkuhan itu diselesaikan secara kekeluargaan, Sabtu (5/11/2016) siang.
Tanpa pamit, kata Sudarmanto, tiba-tiba Sumardi meninggalkan rumahnya, Sabtu (5/11 2016) dini hari.
Pagi harinya, saudara Sumardi, Margono sempat mencari tahu keberadaan pria itu namun tidak ditemukan.
"Setibanya di rumah, Margono mendapatkan kabar, korban ditemukan ibu kandungnya sudah meninggal dengan cara gantung diri. Mendapatkan kabar itu, Margono langsung melaporkan kasus itu kepada aparat setempat," kata Sudarmanto.
Dari hasil olah tempat kejadian perkara, polisi tidak menemukan adanya tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban.
Setelah diperiksa tim medis dari Puskesmas Ngrayun, dipastikan korban meninggal karena murni bunuh diri.
Menurut Sudarmanto, usai diperiksa tim medis, jenazah diserahkan kepada keluarga korban.
Sore harinya, jenazah Sumardi langsung dikuburkan di pemakaman desa setempat. (Kompas.com/Kontributor Madiun, Muhlis Al Alawi)