Siswa SMA Temukan Jasad Orok Tersangkut Batang Kayu di Sungai
Sesosok jasad orok ditemukan mengapung di sungai Dusun Tengah, Desa Banyuatis, Kecamatan Banjar, Buleleng, Bali, Senin (7/11/2016).
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, SINGARAJA - Sesosok jasad orok ditemukan mengapung di sungai Dusun Tengah, Desa Banyuatis, Kecamatan Banjar, Buleleng, Bali, Senin (7/11/2016) sekitar pukul 08.30 Wita.
Orok ini ditemukan empat siswa SMAN 1 Banjar.
Saat itu, Kadek Wiartawan (17), Made Sastra Atmaja (17), Putu Bayu Astrawan (17), dan Kadek Dwi Jana Putra (17) izin pulang mengambil buku tugas di rumahnya di Desa Munduk Bestala.
Dalam perjalanan, satu di antara mereka kebelet buang air kecil.
Betapa terkejutnya keempat siswa ini saat melihat sesosok orok mengapung dalam posisi tertelungkup tersangkut batang kayu di sungai.
Mereka kemudian mengambil tugas di rumah dan bergegas kembali ke sekolah.
Keempat siswa ini lanjut melaporkan temuan orok itu kepada guru mereka.
Namun saat dilihat lagi oleh seorang guru, ternyata tidak ada lagi.
Keesokan harinya, guru dan keempat siswa tersebut datang ke sana untuk melihatnya lagi.
Ternyata mayat bayi malang tersebut masih ada.
"Kepala sekolah lalu bersama empat orang siswa mengecek ke TKP dan memang benar menemukan orok tersebut di sungai yang masih tersangkut tanpa sehelai kain," kata Kapolsek Banjar, Kompol AA Gede Sena.
Orok kemudian diangkat oleh seorang anggota Linmas, Wayan Bagiasna (51) dan meletakkannya di pinggir sungai.
Dari hasil visum diketahui jasad orok itu berjenis kelamin perempuan dengan panjang 30 sentimeter, dan berat 1,2 kilogram.
Masih terdapat tali pusar dan umurnya diperkirakan 6,5 bulan.
Diperkirakan orok itu sudah dibuang di sungai lebih dari dua hari karena sudah dalam kondisi membusuk.
Kini jasad orok tersebut dititipkan di RSUD Buleleng.
"Kami sekarang melakukan penyelidikan dan memeriksa saksi-saksi untuk mencari tahu siapa pelakunya, kami belum dapat pastikan siapa dan dari mana pelakunya," kata dia.